(sambungan dari postingan sebelumnya)
Foto kiri: Gedung Mega Mall Batam Center, seberang pelabuhan.
Setelah sampai di Pelabuhan Batam Center, saya langsung mengurus boarding pass untuk pulang. Mengingat kita punya return ticket yang saya beli dari Singapore, kita tidak perlu beli tiket lagi. Cukup serahkan potongan tiket return yang kita punya beserta paspor ke counter Wavemaster, dan kasih tau ferry yang jam berapa yang ingin dinaiki. Terus tinggal bayar seaport tax sebesar $3 per orang, total $12. Dia akan kasih boarding pass sekalian kartu imigrasi Indonesia yang sudah diisi dengan menggunakan printer. Jadi tidak perlu ngisi-ngisi lagi, tinggal tanda tangan. :)
Oh iya, buat rekan-rekan yang tidak tinggal di Singapura, petugasnya juga akan memberikan kartu imigrasi Singapura yang juga sudah diisi dengan printer, jadi jangan lupa minta kalau tidak dikasih.
Walaupun keberangkatan ferry Wavemaster berikutnya adalah jam 14:35, tapi mengingat kita belum makan siang, kita berencana makan siang dulu di rumah makan Singgalang di lantai dua. Jadi kita memilih ferry yang berangkat sejam sesudahnya, yang jam 15:30.
Saya juga cek biaya tiket ferry kalo beli disana, ternyata bener kata temen saya, kalau beli disana, khusus untuk warga negara Indonesia, tiketnya pulang pergi cuma $15. Berarti cuma setengahnya kalo saya beli di Singapura ($30). Wah, lain kali kalo mau ke Batam lagi, mending beli tiket one-way aja kali ya. Nanti pas di Batam, beli return ticket, yah selama ada keinginan untuk kembali ke Batam dalam waktu setahun yang merupakan jangka waktu berlakunya tiket. :)
Setelah dapet boarding pass, saya langsung ke counter fiskal untuk pengurusan bebas fiskal. Yang perlu disiapkan adalah paspor, boarding pass dan fotokopi paspor yang memang sudah saya siapkan di kantor sebelum meninggalkan Singapura. Pengurusan bebas fiskal berjalan lancar, tidak ada hambatan berarti, kebetulan lagi dapat petugas yang baik. :)
Setelah urusan bebas fiskal lancar, kita langsung urus bagasi buat di-check-in. Biar ngga repot bawa-bawa koper yang entah kenapa jadi beranak pinak setelah kembali dari Jakarta. Setelah dihitung beratnya, biayanya Rp 20.000 untuk porter. Biaya ini adalah biaya resmi sesuai daftar harga dan dihitung berdasarkan berat dan jumlah bagasi yang di-check-in.
Selesai check-in bagasi, baru kita naik ke lantai dua untuk makan siang di Rumah Makan Singgalang (foto kanan). Seperti biasa, Inka dan Irza memesan ayam goreng kesukaan mereka. Saya pesan es jeruknya yang ternyata enak, beda dengan orange juice yang di Singapura. Memang, beda negara, bisa beda rasa ya, walaupun namanya sama. :)
Setelah selesai makan siang, kita langsung ke imigrasi dan boarding ferry Wavemaster 6, tujuan Harbourfront, Singapura. Sampai pelabuhan Harbourfront Singapura jam 5:30pm waktu Singapura, disini nih baru terasa repotnya bawa banyak koper. Seperti yang sudah saya bilang dulu, porter cuma ngebantuin pas masuk ferry, tapi pas keluar dari ferry, barang harus tetep dibawa sendiri.
Pas di imigrasi, kita pilih jalur "All Passport" mengingat jalur yang "Singapore Passport" antriannya lebih panjang. Eh, ternyata tetep aja jalur "Singapore Passport" lebih cepet clear-nya, nyesel juga ndak ngantri disana. Oh iya, catatan: bagi warga negara Indonesia pemegang permanent resident, employment/dependant pass dan work permit di Singapura, Anda bisa lewat jalur "Singapore Passport" biar lebih cepat. Jangan lewat jalur "All Passport" pas lewat imigrasi di Harbourfront.
Setelah clearing imigrasi dan cek barang, kita ketemu Aunty Shinta yang memang udah janjian ketemuan di Harbourfront untuk ngambil titipan barang untuk dia. Setelah itu, kita jalan ke taxi stand di depan Harbourfront Centre (aduh jauhnya) untuk naik taksi pulang ke rumah.
Foto-foto di Batam Center, termasuk di rumah makan Singgalang dan di perjalanan ferry ke Singapura bisa dilihat disini.
Selamat datang kembali ke rutinitas. :)
Versi Bahasa Inggris dari artikel ini bisa dilihat disini.
No comments:
Post a Comment