Monday, April 17, 2006

Sentosa

Hari Minggu (17 April 2006) kemarin, saya dan Irza mengajak Om Sigit jalan-jalan ke Sentosa. Kita memutuskan untuk berangkat ke Sentosa setelah mengantar Om Sigit ke rumahnya yang baru (masih sementara sih), di daerah Paya Lebar. Masuk ke Sentosa, kita membayar $2 per orang (termasuk Irza), plus $2 untuk biaya masuk mobil, total $8 yang harus kita bayar di gerbang. Lumayan murah, dibandingkan jaman beberapa tahun yang lalu ketika masuk ke Sentosa saja harus membayar $6 per orang.

Mobil saya parkir di Cable Car Carpark, pas banget di belakangnya Merlion (lihat foto kiri). Ada beberapa tempat parkir yang disediakan di Sentosa, dan saya paling suka memilih Cable Car Carpark karena lokasinya yang dekat dengan banyak tempat atraksi, termasuk Merlion dan Sentosa Luge, atraksi favorit yang kita tuju. Dari tempat parkir, kita jalan ke arah eskalator, untuk kemudian menuruni eskalator tersebut ke arah Merlion.

Perlu diketahui bahwa sekarang, sudah ada beberapa eskalator yang langsung menghubungkan Merlion dengan Cable Car Plaza (lihat foto kanan). Jadi Anda tidak harus cape berjalan kaki menaiki tangga dari Merlion ke Cable Car Plaza. Irza dan Om Sigit sempat berfoto di depan Merlion, walaupun kita memutuskan tidak masuk dan naik ke atas mengingat tiket masuk yang cukup mahal, $8 untuk dewasa. Padahal dulu sebelum renovasi, tiketnya cuma $3. Ngga tau kenapa sekarang kok $5 lebih mahal.

Setelah puas berfoto di depan Merlion (lihat foto kiri), kita naik eskalator lagi ke atas, ke arah Cable Car Plaza. Melewati Images of Singapore dan Carlsberg Sky Tower, kita sampai ke tujuan atraksi berikutnya, Sentosa Luge. Kita beli family pass yang bisa di-share untuk 4 kali main, seharga $20. Mengingat Irza sharing toboggan dengan saya, dia tidak perlu bayar. Jadi kita bisa main dua kali per orangnya.

Seperti biasa, Irza senang sekali diajak naik toboggan. Ini adalah pertama kalinya Om Sigit naik toboggan, jadi memang beliau agak kagok juga pertamanya. Tapi setelah meluncur beberapa meter pertama, kelihatan beliau udah ngga kagok lagi. :) Oh ya, sekarang udah ada kamera otomatis yang dipasang di sebuah menara yang akan mengambil gambar kita pada waktu sedang meluncur. Setelah sampai di bawah, kita bisa membeli foto tersebut, $10 untuk foto cetak dan $5 untuk file gambarnya dikirim ke e-mail address kita. Wuih, mahal banget! :)

Setelah luncuran pertama, kita naik lagi ke atas dengan menggunakan chairlift (liat fotonya di sebelah kiri). Sebelumnya Irza tidak mau naik chairlift setelah dulu pernah naik dan sempet kapok untuk naik lagi, tapi setelah dibujuk dan diimingi sekali lagi meluncur pake toboggan, akhirnya dia mau naik chairlift. Sebuah kamera otomatis juga terpasang di salah satu menara chairlift tersebut, sehingga kita bisa mendapatkan fotonya dari depan pas kita lagi di chairlift, dengan selat Singapura sebagai latar belakangnya.

Setelah luncuran kedua, kita terus berjalan ke arah pantai Siloso (foto kanan). Sempat beli es krim buat Irza (sharing dengan saya tentunya) di New Zealand Natural Ice Cream, sebelum akhirnya mengajak Irza bermain di tepi pantai. Namun sayangnya cuaca yang tadinya cerah, mendadak berubah menjadi mendung, dan penjaga pantai meminta semua keluar dari laut, takut bahaya petir.

Setelah Irza ganti baju, kita naik beach tram ke arah Underwater World. Turun dari tram, kita sempet jalan-jalan ke tempat atraksi The Flying Trapeze. Irza sempat terkagum-kagum melihat anak-anak seusia dia dan Inka (bule sih) berani naik tangga ke atas, dan berayun dengan menggunakan tali, seperti di sirkus.

Dari sana, kita berjalan ke arah bus stop depan Underwater World, untuk naik bus Sentosa yang "green line" untuk kembali ke Cable Car Plaza. Untungnya pas keluar bus masih belum hujan, tapi pas melewati Carlsberg Sky Tower, udah mulai gerimis. Terpaksa Irza saya gendong dan kita berlari-lari kecil menuruni eskalator dan menuju tempat parkir. Untungnya gerimisnya masih kecil pas akhirnya kita masuk ke mobil, dan 5 menit kemudian, hujan mengguyur dengan derasnya. Alhamdulillah, kita tidak sampai kehujanan segitu derasnya.

Setelah itu, kita mengantar Om Sigit pulang ke Paya Lebar sebelum akhirnya pulang ke rumah. Foto-foto selama di Sentosa bisa dilihat disini.

[English version]

11 comments:

Innuendo said...

kakkakakkak jadi malu. aku juga ada berphoto didepan merlion. sama pulak cara pengambilannya hahhaa mau liat ?

july lalu sama keluarga, ke senotsa. eh monorailnya memang gak akan ada lagi ya ?? aku sukanya kesana sore. biar sekalian nonton musical fountain

Anonymous said...

Mau dong liat. :P Iya monorail-nya udah ngga ada, katanya mau diganti ama Sentosa Express yang sekarang sudah mau dalam tahap akhir pembangunan.

Musical fountain - udah bosen nonton, abis ngga ganti2 udah ber-taun2 :)

Anonymous said...

ga bosen neh ke sentosa???

Anonymous said...

Bosen sih sebenarnya Teh, tapi yah mau kemana lagi kita mau rekreasi yang murah di pulau kecil ini? :) Semua tempat udah dikunjungi semua. :D

Anonymous said...

iya ya, gulitak gulitik bolak balik, ujung ujungnye sentosa lageh heheh :)

Anonymous said...

Iyah Teh, maklum pulau kecil. :P

Unknown said...

wow saha eta anu acuk hideunggggggg meuni gagah euy dicukur si eta :) salam selalu kang Indra ka sadayana nyak wassalam kang...

Anonymous said...

Eh eta teh sanes abdi nya Kang. :) Rerencangan abdi eta mah. :P

Jeng Ungu said...

Wawawawww... kalo kita ce2 suka bilang GIRLS NITE OUT

kalo ini GUYS DAY OUT yah in Sentosa hehe *jadi kangen pgn ke sentosa, dah lama ga bertamu kesana*

toboggan itu apa sih? kaya roller coaster kah?? itu yg ada dipoto dimana Irza sedang berpose???

and soaL kasus lagu INdonesiA Raya:

wajar aja anaknya ga tao sama skali Indonesia Raya, lah wong belon pernah ikutan upacara di Indo hehhe... gpp, tar tante violet ajarin!! *buka buku nyanyian lagu wajib dulu*

*waktu itu daku kan mencoba untuk ga usa nyanyi sama skali makanya baru blg ke guru kalo aku ga wajib nyanyi majulah singapur. mana taok si guru malah suruh nyanyi lagu negara, kapokkkk*

Anonymous said...

Yul,

Toboggan itu semacam gokart tapi tanpa mesin, meluncur di jalanan menurun dengan bantuan gravity. Belum pernah nyoba ya? Kalau belum pernah, silahkan datang ke Sentosa dan mampir kesini.

Eh tapi cek dulu kondisi badan (habis operasi kan?), boleh ndak tuh naik toboggan? :)

Foto Irza yang mana yah? Kalau yang dimaksud adalah yang ini: http://photos1.blogger.com/blogger/3474/4/1600/17-Sentosa_Luge.jpg , ya itu yang di belakangnya Irza itu toboggan-nya.

Mengenai lagu Indonesia Raya: wah kayaknya Yulie harus kursus dulu sebelum bisa ngajarin anak saya, buktinya ndak tau pencipta lagunya itu Bapak atau Ibu. *huehuehue* :D :D

Jeng Ungu said...

Wahahaha... iya bener skali tebakan anda, yg filenya ada luge lugenya itu. Irza manis euy disana...nyengir total wakaakaka.

seperti memang ga boleh maen toboggan deh, maybe on my next trip then!!!

kalo ngga gini aja, Indra ajarin dulu anak2nya lagu Indonesia Raya, tar baru anak2nya ngajarin aku *terbalek mode on* =DDDD