Monday, May 29, 2006

Quicklink: Dompet Peduli Jogja Blogfam

BlogFam Peduli JogjaBlogfam membuka Dompet Peduli Jogja, sebagai salah satu alternatif penyaluran bantuan berupa dana dari sebuah komunitas online blogger Indonesia.

Untuk informasi lebih lengkap, silahkan klik disini.

Quicklink: http://helpjogja.net/

Informasi lengkap dan aktual mengenai perkembangan terakhir di Yogyakarta pasca-gempa, termasuk informasi cara menyalurkan bantuan, bisa dilihat disini: http://helpjogja.net/.

Quicklink: Duka di Langit Jogja

Pengalaman salah seorang teman blogger, Sam, yang kebetulan sedang berlibur ke Jogja mengunjungi orangtuanya selama gempa berlangsung, bisa dilihat disini.

Sunday, May 28, 2006

Quicklink: Pengalaman adiknya Mbak Niel di sebuah RS di Yogya

Pengalaman adiknya Mbak Niel yang bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit di utara Yogyakarta, bisa dilihat disini. Saya yakin banyak sekali untold story mengenai "perjuangan" para ahli medis yang tanpa pamrih mengorbankan waktu dan tenaga mereka untuk menyelamatkan saudara-saudara kita yang terluka di Yogyakarta.

Monday, May 22, 2006

Martabak Keju dan Coklat

Martabak manis, terutama yang rasa keju dan coklat, adalah penganan favorit keluarga kami. Selama ini, saya dan keluarga biasanya menikmati martabak manis hanya sewaktu kita pulang kampung ke Jakarta. Kios martabak manis favorit kami di Jakarta adalah martabak "Spotlite" di Jalan Raya Cinere, tepat di depan rumah makan Padang "Sasuai".

Siapa yang menyangka, ternyata sekarang kita juga bisa menikmati martabak keju dan coklat di Singapura. Setelah membaca artikel mengenai resep martabak coklat keju di website Dapur Bunda, saya yang memang lagi kangen martabak manis segera menghubungi sang chef Dapur Bunda yang terkenal itu, untuk memesan martabak keju dan coklatnya. :) Tidak tanggung-tanggung, kita pesan 7 pan martabak, 4 coklat dan 3 keju.

Dan, di hari Minggu pagi tadi, kita mampir sebentar ke Bukit Batok untuk mengambil martabak yang sudah dipesan. Sang chef Inong ternyata memberikan satu pan tambahan ekstra, sehingga total ada 8 pan (8 buletan) martabak yang bisa kita habiskan. Dan, seperti yang diperkirakan, semua martabaknya habis dalam waktu satu hari Minggu itu. :)

Walaupun masih belum bisa dibandingkan dengan martabak manis "Spotlite" langganan di Cinere, tapi paling tidak kita bisa melepas kangen dengan martabak manis, yang biasanya hanya bisa saya nikmati pas pulang kampung ke Jakarta. Terus terang, saya tidak pernah melihat ada toko yang menjual martabak manis asli ala Indonesia di Singapura. Memang ada yang jual pancake rasa macam-macam (coklat, keju, dan lain-lain) tapi rasanya beda dengan martabak manis ala Indonesia.

Berminat juga? :) Silahkan pesan langsung kesini, atau kalau mau coba bikin sendiri, resepnya disediakan disini. Kalau ada yang mau coba bikin sendiri, jangan lupa kirim beberapa potong ke rumah saya ya. :D :D

Sunday, May 21, 2006

Lau Pa Sat

Mohon maaf, dalam kesempatan ini, lagi-lagi saya akan sharing informasi mengenai salah satu tempat makan favorit saya dan keluarga di Singapura sini. Bukan untuk membuat Anda-Anda ngiler :), tapi saya harapkan informasi ini bisa membantu Anda dalam mencari tempat makan yang enak, baik bagi Anda yang bermukim di Singapura maupun bagi Anda yang kebetulan berkunjung ke Singapura.

Hari Sabtu (20/5) malam tadi (eh, kemarin ya?), saya bersama istri pergi ke Lau Pa Sat, sebuah tempat makan besar yang terletak di tengah kota, tidak jauh dari stasiun MRT Raffles Place. Tempat ini sebenarnya merupakan salah satu gedung bersejarah di Singapura, dulunya tempat ini adalah sebuah pasar (wet market) yang telah direnovasi dan dijadikan tempat makan (food court) dengan banyak stall-stall yang menyediakan hampir semua jenis makanan lokal Singapura.

Sebenarnya, pada jam-jam biasa, tidak ada yang terlalu istimewa dari tempat makan ini. Stall-stall yang ada di dalam gedung food court tersebut tidak jauh berbeda dengan stall-stall biasa di hawker center atau food court lainnya di Singapura. Bahkan, orang bilang harga makanan disitu sedikit lebih mahal dibandingkan di tempat lain di Singapura. Namun, satu hal yang istimewa dari Lau Pa Sat adalah jika kita mengunjungi tempat tersebut pada hari Sabtu malam. Kenapa? Karena, pada waktu itu, ruas jalan Boon Tat Street, di selatan gedung Lau Pa Sat, ditutup untuk kendaraan bermotor dan diperuntukkan untuk tempat makan. Meja-meja dengan kursi-kursinya ditata di sepanjang jalan berlajur empat tersebut dengan suasana dan ambience yang menyenangkan, di bawah langit malam yang indah dan berbintang (tentu saja dengan catatan, cuaca pada hari itu harus cerah, jangan mendung apalagi hujan), diantara gedung-gedung pencakar langit Singapura dengan lampu-lampunya yang indah.

Bagaimana dengan makanan yang disajikan disana? Menu utama andalan mereka adalah sate. Anda bisa menikmati sate ayam, sate kambing, sate daging sapi, bahkan sate bebek, lengkap dengan bumbu kacangnya, dengan harga 50 sen per tusuk. Lontongnya juga dijual dengan harga $1 per porsi. Selain itu juga Anda bisa memesan udang bakar dan sayap ayam bakar. Saya dan istri memesan 10 tusuk sate ayam dan 10 tusuk sate kambing, lengkap dengan lontongnya (lihat foto kiri atas). Semua habis, ludes tandas. :)

Selain itu, mereka juga menyediakan berbagai macam seafood seperti kerang, ikan pari, dan berbagai jenis seafood lainnya. Saya dan istri memesan mee goreng seafood (liat foto kanan) seharga $4, dan ternyata kami tidak salah memilih. Mee-nya digoreng dengan menggunakan bahan-bahan seafood seperti cumi-cumi/sotong, baby octopus dan crab stick, sedap sekali.

Bagaimana dengan minuman? Walaupun disana tersedia stall minuman dingin seperti layaknya food court lain di Singapura, Anda tidak boleh melewatkan teh tarik yang disediakan di sebuah gerobak dadakan pas di pertigaan Boon Tan Street dengan Boon Tat Link (lihat foto kiri). Kelihatan sekali si Bapak penjual teh tarik ini ahli dalam membuat teh-nya. Selain teh tarik, beliau juga menyediakan teh halia (jahe), teh cino, milo, sampai ke es kelapa muda yang disediakan dengan batoknya. Teh tariknya benar-benar khas, lain dari teh tarik yang biasa kita dapatkan di hawker center lain di Singapura. Antrian di gerobak ini lumayan panjang, paling tidak Anda harus menghabiskan waktu sekitar 10-15 menit untuk antri disini.

Foto-foto selengkapnya bisa dilihat disini.

[English version]

Quicklink: Photos of the Week - 1

Foto-foto Inka dan Irza selama beberapa minggu terakhir, bisa dilihat disini.

Sunday, May 14, 2006

Food Culture

Banquet adalah food court favorit keluarga kami, karena seluruh stall yang ada di food court tersebut bersertifikasi halal. Enaknya makan di Banquet adalah kita bisa mencoba semua jenis makanan yang tersedia disana, mulai dari hainanese chicken rice favorit anak-anak, masakan Jepang seperti teppanyaki atau teriyaki, masakan Cina seperti horfun, mie ayam dan lain sebagainya, tanpa harus khawatir apakah makanannya mengandung pork atau lard. Yang sering kita kunjungi biasanya adalah Banquet di Jurong Point, dan Bagus di IMM.

Alangkah senangnya saya mendengar kalau Food Junction, chain food court terbesar di Singapura, juga mulai membuka cabang food court yang seluruh stall-nya bersertifikasi halal. Dengan menggunakan nama "Food Culture", cabang pertamanya buka di lantai tiga Lot 1 Shoppers' Mall, Choa Chu Kang. Waktu pertama kali buka, memang stall-stallnya belum bersertifikasi halal walaupun makanannya halal, sehingga mereka sempat mempopulerkan food court tersebut dengan nama "no pork no lard food court". Tapi sekarang, seluruh stall-nya sudah mempunyai sertifikat halal dari MUIS.

Bersama istri, saya pergi kesana beberapa hari yang lalu. "Food Culture" ini terletak di lantai tiga Lot 1 Shoppers' Mall, satu lantai dengan library, pas banget sebelahnya restoran Let's Eat yang juga halal. Wah, ternyata pilihan makanannya cukup banyak juga, walaupun food court nya tidak terlalu besar. Kesempatan nih untuk mencoba chinese food favorit saya. :) Saya memesan chicken hor fun (lihat foto kiri atas) setelah melihat banyak tamu-tamu di meja sebelah yang juga memesan menu serupa. Sementara istri langsung mendatangi stall masakan Korea dan memilih beef bulgogi, steak daging cincang khas Korea (lihat foto kanan).

Selain itu, masih ada juga beberapa stall lainnya, walaupun memang tidak sebanyak stall di Banquet Jurong Point. Yah, paling tidak ada lagi alternatif tempat makan yang halal di Singapura. :)

[English version]

Friday, May 12, 2006

Quicklink: Foto-foto Irza berenang

Foto-foto waktu Irza berenang di kolam renang di kompleks apartemen, hari Sabtu (6/5) kemarin.

Silahkan klik disini.

Sunday, May 07, 2006

Gathering ISM di East Coast Park

Kalau minggu lalu, saya dan istri pergi menghadiri acara gathering indo-sing di Kantin Aneka, hari ini (Minggu, 7/5), kami sekeluarga pergi ke East Coast Park (lagi), kali ini untuk menghadiri acara gathering IndoSing-Mums (ISM), mailing list yang kebetulan istri saya adalah salah satu anggotanya. Walaupun mailing list ISM sendiri adalah milis tertutup khusus untuk para ibu-ibu dan wanita Indonesia yang tinggal di Singapura, tapi acara gathering-nya selalu mengundang keluarga.

Acara gathering kali ini diadakan untuk farewell party-nya Mbak Wanti dan keluarga, yang akan pulang kembali ke Makassar bulan ini, dan Mbak Ulfah dan keluarga, yang akan pindah mengikuti suami yang akan kerja di Riyadh. Bersama tetangga satu blok Tante Dini, kami sampai di East Coast Park sekitar jam 4 sore, dua jam terlambat dari jadwal.

Sampai disana, ternyata banyak sekali yang datang. Herannya, sebanyak itu yang datang, tapi suplai makanan tidak pernah habis. Walaupun kebanyakan waktu disana saya gunakan untuk bikin foto dan jagain anak-anak yang bermain di pantai, tentu saja saya tetap mencuri kesempatan untuk menikmati makanan yang tersedia disana. Jarang-jarang kan bisa makan mie ayam, tongseng kambing dan rujak buah ala Indonesia di Singapura... :)

Foto-foto lengkapnya bisa dilihat disini. Tentu saja, masih banyak foto-foto lainnya yang dibuat oleh para fotografer lainnya seperti Mas Judhi, Mbak Hany dan Teh Mela, ditunggu ya fotonya! :)

Berikut sebagian dari foto-fotonya:

Foto kiri - Inka dan Irza sedang asyik bermain pasir di pantai East Coast Park bersama Fathir dan Uncle Roni, papanya Fathir. Roni Subrata ini adalah salah satu moderator mailing list indo-sing, bersama Renatha Dharma dan Rakhmat Budi.





Foto kanan - Roni lagi asyik nyuapin mie ayam ke Fathir, sementara Q2 (Qiratullah), putra kedua-nya Mas Iman dan Mbak Wanti, menunggu giliran disuap. Pada akhirnya, Roni nyuapin keduanya. :)





Foto kiri - ini foto anak-anaknya Emil dan Nonong, teman kuliah yang sekarang tinggal di Eunos. Dari kiri ke kanan: Marsya, Fadzil dan Naira. Percaya atau tidak, saat ini Nonong sedang menantikan kelahiran anaknya yang keempat.






Foto kanan - ini foto Aidan, putra dari Shinta dan Wisnu, teman yang sekarang tinggal di Sengkang.







Foto kiri - ini foto Hanan dan Iffah, lagi asyik bermain pasir. Hanan adalah putri dari Mas Iwan dan Mbak Hany, sedangkan Iffah adalah putri dari Mas Duddy dan Teh Ellen.






Foto kanan - ini adalah foto Zidan dan Syifa. Zidan dan Syifa adalah putra dan putri dari Mas Haris dan Teh Inong, tetangga yang tinggal di Bukit Batok, sekitar 10 menit dari rumah.






Foto kiri - dari kiri ke kanan: Fathir, putra dari Roni dan Gita, Atifah, putri dari Mbak Ulfah dan Mas Yahya, Q1 (Qurratayun), putra dari Mas Iman dan Mbak Wanti, Aily, putri dari Mas Judhi dan Mbak Ami, dan Athaya, putri dari Mas Bubun dan Mbak Wiwie.




Foto-foto lainnya bisa dilihat disini.

Update 1: Foto-foto dari Mbak Hany juga sudah di-upload oleh beliau dan bisa dilihat disini.

Update 2: Foto-foto dari Mas Judhi Prasetyo juga sudah di-upload oleh beliau dan bisa dilihat disini.

Update 3: Foto-foto lainnya bisa dilihat disini, disini, disini, disini, disini dan disini.

[English version]

Saturday, May 06, 2006

Quicklink: Foto-foto di Bugis Junction

Foto-foto Inka dan Irza di Parco Bugis Junction, hari Sabtu (29/4) lalu, bisa dilihat disini. Waktu itu ya seperti biasa, kesana jalan-jalan. Sambil nungguin istri belanja, saya nemenin anak-anak maen kartu. :)

[English version]

Thursday, May 04, 2006

Tips dan Trick ke Singapura lewat Batam

Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menulis pengalaman saya dan keluarga waktu pulang ke Jakarta melalui Batam, dan kemudian pulang kembali ke Singapura melalui jalur yang sama. Tulisan tersebut bisa dibaca disini, disini, disini dan disini. Ternyata, banyak juga yang membaca artikel tersebut dan menghubungi saya, baik melalui e-mail, YM ataupun shoutbox, untuk minta lebih banyak informasi.

Akhirnya saya coba rangkumkan jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut, dan ditambah dengan masukan yang saya ambil dari pengalaman saya sendiri, menjadi sebuah artikel tips dan trick untuk pergi ke Singapura melalui Batam. Artikelnya bisa dilihat disini (bagian 1) dan disini (bagian 2).

Semoga bermanfaat. :)

Wednesday, May 03, 2006

Bersepeda di East Coast Park

Hari Sabtu (29 April 2006) pagi kemarin, saya dan keluarga pergi ke East Coast Park untuk bersepeda, itung-itung berolahraga. :) Seperti biasa, sepeda Inka dan Irza diangkut ke taman itu, sementara saya dan istri menyewa sepeda tandem dari salah satu kios sepeda yang banyak bertebaran disana. Kebetulan cuaca cukup bersahabat, berawan dan sedikit mendung sehingga tidak panas, tapi tidak hujan.

Cukup lama juga kita bersepeda menyusuri taman yang "panjang" itu. Setelah sekitar 45 menit bersepeda, anak-anak sudah mulai kelihatan kecapean. Setelah mengembalikan sepeda tandem ke tempat penyewaan, kita jalan ke McDonalds untuk menikmati sarapan big breakfast dan hotcakes. Inka dan Irza sangat lahap menikmati sarapan mereka, mungkin karena energi-nya banyak terkuras waktu bersepeda tadi.

Setelah selesai sarapan, Inka dan Irza masih menyempatkan diri bermain di playground yang terletak pas di samping McDonalds East Coast Park. Playground itu memang disediakan oleh McDonalds untuk pelanggannya.

Foto-fotonya bisa dilihat disini.

[English version]

Monday, May 01, 2006

Gathering indo-sing sukses!

Alhamdulillah, acara gathering milis indo-sing yang telah direncanakan sebelumnya, berjalan dengan sukses kemarin (Minggu, 30 April 2006). Hampir semuanya pada datang, dan Kantin Aneka yang memang tempatnya cukup kecil itu penuh dengan sebagian besar meja "dikuasai" oleh member indo-sing. Saya dan istri sampai di Kantin Aneka, yang berlokasi di lantai 6 Lucky Plaza di kawasan Orchard Road itu, sekitar jam 1:15pm, sekitar 15 menit terlambat dari jadwal.

Kami duduk satu meja dengan pasangan Adrian Pascal dan Santi Rumantir, Emir Faisal, dan Mbak Ekky Wijaya dengan putrinya. Di barisan meja yang sama di sebelah kanan saya, ada Nurhuda dan Daddy Isherdianto, yang datang bersama kedua temannya, Olaf dan Angela. Sementara di meja sebelah (belakang tempat saya duduk), ada Renatha Dharma, Mehrunnisah Kasim, Sandy Poerwadie, Yolli dan teman-teman lainnya. Oh iya, Renatha adalah salah satu moderator milis indo-sing, bersama-sama dengan Rakhmat Budi dan Roni Subrata.

Banyak sekali yang diobrolkan, mulai dari tempat tinggal dan kerjaan, sampai ke sekolah anak. Waktu pun terasa cepat berlalu. Kebetulan Renatha dan saya membawa kamera, sehingga tentu saja event "langka" ini terasa sayang untuk tidak diabadikan. :) Setelah makan, kita juga sempat berfoto di depan Kantin Aneka, bersama Reggy Haryanto (bos Kantin Aneka) dan Nelly (juru masak Kantin Aneka).

Hampir semuanya merasa puas dengan terselenggaranya event ini, sama halnya dengan merasa puas dengan masakan di Kantin Aneka. :) Hampir semuanya setuju kalau acara seperti ini bisa dilaksanakan secara reguler. Ada yang menyarankan acaranya bisa diadakan di function room atau barbeque pit sebuah kondo atau di public park seperti East Coast Park, sementara makanan kan bisa bawa sendiri-sendiri. Well, kenapa tidak? :)

Foto-foto selama acara gathering tersebut bisa dilihat disini.