Wednesday, August 30, 2006

Inong, semoga cepat sembuh...

Baru saja dapat kabar dari Mbak Hany di milis Indo-Sing, Inong saat ini sedang dirawat di rumah sakit NUH (National University Hospital) karena pingsan, dan hingga kabar terakhir yang saya terima, masih belum sadar. Beliau sekitar jam 4:30pm waktu Singapura tiba-tiba pingsan dan dilarikan ke NUH dengan ambulans. Ada kemungkinan ini karena asthma-nya kambuh lagi.

Inong, semoga cepat sembuh...

Update - 21:30hrs SGT:

Saya baru aja kembali dari NUH (kebetulan hanya 10 menit dari kantor). Inong masih koma, belum sadar. Sekarang sudah berada di Ward 26 ICU lantai 2, tidak lagi di Emergency.

Ketemu beberapa teman disana, diantaranya Iwan, Duddy/Ellen dan Arman. Hanya keluarga dekat yang boleh masuk ke ward. Tidak sempat ketemu Haris (suaminya Inong) karena beliau lagi pulang dulu ke rumah. Saat ini masih dimonitor dalam waktu 24 jam kedepan ini, mudah-mudahan bisa cepat siuman dan lepas dari masa kritis.

Bagi rekan-rekan yang mau jenguk, Ward 26 ICU ini terletak di bagian belakang rumah sakit. Dari pintu utama, belok kanan (melewati Kopitiam) terus belok kiri, terus jalan sampai ujung. Nanti di Lift Lobby 2, naik ke lantai 2.

Inong mengalami kesulitan bernafas sewaktu asma-nya kambuh, katanya hampir 30 menit sulit bernafas hingga kekurangan oksigen. Akhirnya pingsan dan koma karena minimnya oksigen yang masuk ke otak.

Mari kita sama-sama mendoakan semoga Inong cepat sembuh.

Update - 31 August 2006, 00:18hrs SGT:

Hari ini, 31 Agustus 2006, adalah hari ulang tahun Syifa yang ketiga. Tidak bisa dibayangkan betapa sedihnya Syifa, tidak bisa merayakan hari ulang tahun bersama Bunda-nya tercinta. Padahal, Bunda-nya masih sempat membuatkan kue ulang tahun untuk acara ulang tahun Irza Sabtu kemarin.

Selamat ulang tahun Syifa, semoga Bunda cepat sembuh dan bisa ikut merayakan ulang tahun Syifa bersama-sama. Salam juga dari Tante Imel, Inka dan Irza.

Update - 14:50hrs SGT:

Untuk rekan-rekan yang berada di Jakarta, komunitas Blogfam dan beberapa komunitas lainnya akan mengadakan doa bersama untuk kesembuhan Inong. Berikut informasi yang saya dapat dari Mbak Itha di forum Blogfam:

Temen-temen BlogFam,

Kami dan beberapa member dari milis2 lain, akan mengadakan doa bersama untuk INONG, moderator BlogFam yang saat ini sedang berada dalam perawatan dokter.

Silakan yang mau ikut, datang ke :

MESJID PONDOK INDAH, Jakarta Selatan.
Waktu : hari ini tgl 31 Agt 2006, setelah magrib (di awalin dengan sholat magrib bersama).

Yang bisa datang, tolong konfirmasi via sms ke 08888 169267, utk mengetahui jumlah peserta.


Wassalam, -ITHA-
Update - 17:45hrs SGT:

Akhirnya, bisa juga menghubungi istri saya yang sekarang berada di NUH. Update terakhir dari istri saya:

  • Saat ini Inong masih dibantu oleh alat bantu jantung (atau pernafasan? saya kurang ingat). Chance untuk beliau survive, kecil, kurang dari 10%.
  • Pihak rumah sakit *BELUM* menyatakan bahwa Inong sudah meninggal. Sesuai prosedur, selama 72 jam (dihitung sejak kemarin malam) Inong masih akan dibantu oleh alat bantu. Jika setelah 72 jam, tidak ada perkembangan, baru nanti alat bantu-nya dilepas dan dinyatakan meninggal.
Mari kita sama-sama berdoa semoga Allah SWT memberikan mukjizat-Nya untuk Inong.

Update - 22:09hrs SGT/21:09hrs WIB:

Saya dan istri saya baru saja pulang dari NUH. Alhamdulillah saya juga bisa bertemu dengan Haris dan sempat menanyakan status terakhirnya.

Berbeda dengan kabar yang sudah beredar di banyak milis, secara medis, rumah sakit dan dokternya belum menyatakan kalau Inong sudah meninggal dunia. Saat ini, Inong masih dibantu oleh alat bantu pernafasan (life supporting tools), walaupun memang kesempatan beliau untuk survive sangat kecil. Haris bahkan bilang ke saya kalau kemungkinan Inong bisa survive hampir tidak ada.

Walaupun detak jantungnya masih ada, namun menurut hasil CTScan yang dilakukan tadi sore, kerusakan jaringan otaknya sudah terlalu parah. Jadi, kemungkinan beliau untuk survive sangat kecil, kalau tidak bisa dibilang hampir tidak ada. Alat bantu-nya masih akan terus dipasang hingga Sabtu besok (2 hari lagi), dan kondisinya akan terus dimonitor.

Sewaktu saya mengunjungi rumah sakit sore ke malam hari tadi, cukup banyak teman-teman yang datang menjenguk. Kebanyakan adalah teman-teman dari komunitas Indo-Sing, dan teman-teman istri saya dari komunitas IndoSing-Mums. Beberapa teman yang sempat saya temui di rumah sakit tadi diantaranya adalah Iwan dan Hany, Duddy dan Ellen, Indi dan Rani, Mela bersama anak-anaknya yang datang khusus dari Batam, Adhi, Renatha, Yolli, Nisa, Handoko, Arman,
Roni dan Gita, dan lain-lain.

Sekali lagi, informasi bahwa Inong sudah meninggal adalah tidak benar. Mari kita tetap sama-sama berdoa, semoga Allah SWT memberikan mukjizat-Nya untuk Inong bisa siuman dan pulih seperti sedia kala dalam waktu dua hari ini.

Update: 1 September 2006, 00:17hrs SGT/23:17hrs WIB:

Update dari Nadia di forum Blogfam:

Alhamdulilah tadi magrib beberapa teman berkumpul di PI..
walaupun cuma ber-7, ada temen2 dari Milis Dunia Ibu, dari MIlis NCC dan BlogFam...banyak ya komunitasnya bunda kita tersayang yg satu ini.
Sudah berdoa bersama untuk mb Inong...bersama teman-teman Masjid.
hiks..kata ustad nya, berdoa untuk orang lain saat orang itu tidak mengetahuinya adalah doa yg mustajab Neutral
pokoknya insyaAllah jangan berenti berdoa ya temen-temen...

Update: 07:45hrs SGT/06:45hrs WIB:

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'uun...

Baru saja dapat kabar dari Mbak Hany, bahwa Inong sudah berpulang ke Rahmatullah. Semoga semua amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan semoga Haris, Zidan, Syifa dan semua keluarga dan kerabat yang ditinggalkan diberi ketabahan iman.

Update selanjutnya akan diposting disini.

Tuesday, August 29, 2006

Central Fire Station dan Bazaar KBRI Singapura

Central Fire Station

Setiap hari Sabtu, semua fire station (kantor pemadam kebakaran?) di Singapura mengadakan Open House untuk umum, sehingga semua pengunjung bisa datang dan mengunjungi semua fasilitasnya, termasuk mobil pemadam kebakarannya, tentu saja. Jadi, pada hari Sabtu, tanggal 19 Agustus 2006, saya membawa Inka dan Irza ke Central Fire Station di Hill Road, tepat di seberangnya Funan the IT Mall.

Kita janjian untuk ketemuan sama Uncle Eric dan Aunty Natalia, yang juga datang kesana bersama kedua anak mereka, Nigel dan Ernest, serta beberapa kerabat mereka yang jauh-jauh datang dari Hong Kong. Disana, Inka dan Irza mencoba naik mobil pemadam kebakaran (yang gede maupun yang kecil), dan ikut naik tangga yang digunakan petugas pemadam kebakaran untuk menyemprot air ke gedung-gedung yang tinggi.

Setelah puas bermain disana, kita mengunjungi museum Civil Defence Heritage Gallery yang terletak di sebelah kompleks fire station tersebut. Disana, kita bisa melihat sejarah perkembangan tim pemadam kebakaran Singapura (yang sekarang tergabung dalam Singapore Civil Defence Force), dari mulai awal berdiri hingga sekarang, berikut mesin-mesin dan mobil pemadam kebakaran yang digunakan.

Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Raffles City

Malamnya, kita jalan-jalan ke Raffles City. Shopping mall besar ini terletak di tengah-tengah kota Singapura, pas di atas stasiun MRT City Hall. Kita kesana untuk mengunjungi lantai basement shopping center tersebut, yang baru saja selesai direnovasi. Lumayan bagus ambience-nya, ada beberapa restoran dan cafe baru disana, dengan sebuah hall kecil dengan sebuah group band yang menyediakan live music, dan orang yang membuatkan balon untuk anak-anak. Oh iya, toko buku MPH yang tadinya ada di lantai atas juga pindah kesini.

Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Bazaar KBRI Singapura

Keesokan harinya, tanggal 20 Agustus 2006, kita sekeluarga berkunjung ke acara bazaar dan panggung gembira KBRI Singapura di Chatsworth Road. Acara ini diadakan dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-61. Kita datang sekitar jam 11 siang, dan kompleks KBRI pada saat itu sudah penuh dengan orang Indonesia, baik para ekspatriat maupun para pembantu rumah tangga yang bekerja di Singapore. Masuk pintu gerbang pun harus antri. Disana terpampang pengumuman bahwa hanya orang Indonesia yang diperbolehkan masuk. Wah, berarti orang Singapura dan orang asing tidak diperbolehkan masuk.

Sesampainya disana, kita langsung mengunjungi kios Kedai Ibu-nya Tante Ellen, yang merupakan "kios mini" dari stall Kedai Ibu di Tanjong Pagar Complex. Kita membeli nasi gudeg dan sate padang untuk makan siang. Kita juga membeli beberapa kue-kue khas Indonesia dari kios yang sama, dan juga membeli teh kotak sosro dari kios Gerizimindo-nya Tante Mevie. Aji mumpung, kapan lagi kita bisa menikmati makanan khas Indonesia disini? :)

Disana, kita juga ketemu dengan keluarga Om Iwan dan Tante Hany, bersama Hanan dan Haifa, yang datang bersama dengan Om Anto. Kita juga ketemu dengan keluarga Om Pambudi dan Tante Dini, lengkap dengan para pasukannya, Ilma, Nadia dan Adrian. Kita juga ketemu dengan Om Judhi yang, seperti biasa, berkeliling dengan senjata utamanya, apalagi kalau bukan kameranya. Di tempat yang terpisah, kita juga ketemu dengan Tante Ami, bersama Aily dan Algo. Terakhir, kita juga ketemu dengan Om Emir Faisal, dan akhirnya kita pun keluar meninggalkan KBRI bersama Om Emir.

Dari KBRI, kita masih jalan-jalan sebentar ke Orchard (Specialist Shopping Centre) sebelum pulang ke rumah. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Suntec City

Malamnya, kita sekeluarga pergi ke Suntec City. Kebetulan istri ada keperluan untuk berbelanja disana, jadi sambil menunggu istri berbelanja, saya membawa Inka dan Irza untuk makan malam di restoran Swensens yang terletak di lantai basement Suntec City, dekat dengan Fountain of Wealth. Disana, Inka makan fish and chips kesukaannya, sedangkan Irza memilih waffle ice cream. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Setelah makan, kita menyempatkan diri untuk mampir ke Fountain of Wealth-nya. Disana, kita mengelilingi bagian tengah air mancur tersebut sebanyak tiga kali sambil menyentuh airnya, katanya bisa memberikan good luck. :) Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Ulang Tahun Irza

Liputan mengenai ulang tahun Irza hari Sabtu (26 Agustus 2006) kemarin, menyusul yah di postingan berikutnya. Untuk sementara, silahkan lihat aja foto-fotonya dulu disini, disini (terima kasih Om Judhi) dan disini (terima kasih Tante Hany). Videonya juga menyusul, baru sempet upload Part 1-nya ke YouTube, Part 2-nya belum. :)

Stay tuned! :) :)

Monday, August 21, 2006

Krucils Berjoget Dangdut

Ternyata bukan cuma mbak PLRT aja yang siap goyang dangdut di acara bazaar dan panggung gembira KBRI Singapura dalam rangka merayakan kemerdekaan Indonesia, hari ini. Para krucils juga asyik berjoget. Silahkan lihat tingkah laku Inka dan Irza, Ilma dan Nadia, serta Hanan dan Haifa dalam video berikut ini. :)



Foto-foto, berikut laporan lengkapnya, menyusul yah. :)

Sunday, August 20, 2006

Singapore Science Centre and Sentosa

Hari Rabu, 9 Agustus 2006, adalah hari kemerdekaan Singapura (National Day). Hari libur, tentu saja. :) Kesempatan itu saya manfaatkan untuk membawa Inka dan Irza ke Singapore Science Centre, yang terletak di Jurong East, tidak jauh dari stasiun MRT Jurong East dan tepat di sebelahnya Snow City. Tujuan kita kesana adalah untuk melihat exhibition dinosaurus, yang akan berakhir bulan ini.

Sesampainya disana, ternyata kita ketemu dengan keluarga Tante Shinta dan Tante Hany, yang sedang makan di outlet McDonalds disana. Saya sedang menemani anak-anak bermain di Kinetic Garden ketika samar-samar saya mendengar nama saya dipanggil. Saya lihat, kelihatan seseorang mirip Om Wisnu (suaminya Tante Shinta) yang memanggil saya, tapi saya heran kok dia ditemani dua orang anak nyamperin saya (padahal anaknya Om Wisnu kan cuma satu, Aidan). Jadi pertamanya saya agak ragu-ragu juga untuk membalas sapaan (atau tepatnya "panggilan jarak jauh") tersebut *hahaha*.

Setelah saya lihat lebih dekat, ternyata anak yang satunya lagi adalah Hanan, putrinya Tante Hany dan Om Iwan. Walah, ngga nyangka kalau orang Sengkang dan Braddell pun ternyata kopdarannya bisa jauh-jauh ke Jurong East, hahaha. Inka dan Irza pun menyempatkan diri bermain bersama Aidan dan Hanan di Kinetic Garden itu, walaupun cuma sebentar karena keluarga Tante Shinta sudah bersiap-siap untuk melihat exhibition dinosaurus terus pulang, sementara keluarga Tante Hany juga terus melanjutkan perjalanan ke tempat lain.

Kita kemudian membeli tiket masuk ke Singapore Science Centre. Biaya tiket masuknya adalah $6 (dewasa) dan $3 (anak-anak), tapi karena kita juga ingin mengunjungi exhibition dinosaurusnya, biaya tiketnya menjadi $10 (dewasa) dan $8 (anak-anak). Exhibition tersebut menampilkan beberapa kerangka dinosaurus dengan ukuran aslinya yang sangat besar, ditambah beberapa kerangka/fosil dinosaurus lainnya, dan juga fosil jejak kakinya. Juga ada beberapa permainan puzzle yang berhubungan dengan pengetahuan dinosaurus, dan permainan ini menjadi favorit-nya Inka dan Irza.

Kita menyempatkan diri ke section Energy dari Singapore Science Centre, sebelum akhirnya ke section Water Works, tempat terbuka dimana anak-anak bisa bermain air sekaligus belajar. Saya memang tidak menyiapkan pakaian renang untuk mereka, sehingga pada akhirnya mereka berbasah-basah dengan menggunakan pakaian mereka sendiri. Untung saya membawa pakaian ganti mereka. Foto-foto selama di Singapore Science Centre bisa dilihat disini.

Malamnya, saya (sendiri, tidak bersama istri dan anak-anak) ikut acara karaoke session gathering Indo-Sing di KBOX Cineleisure Orchard, lantai 8, bersama Ichan, Muda Ikhsan, Edy Panyun dan beberapa rekan lainnya. Liputan lebih lengkapnya, termasuk video dan foto-fotonya, bisa dilihat disini.

Hari Sabtu, 12 Agustus 2006, kita pergi mengantar istri ke The Concourse Shopping Mall, di daerah Beach Road, untuk berburu bahan keperluan pesta untuk acara ulang tahun Irza yang akan dilangsungkan minggu depan. Di lantai dua gedung yang bentuknya cukup unik tersebut memang cukup banyak toko-toko yang menspesialisasikan untuk menjual barang-barang keperluan pesta dengan harga yang cukup murah. Sementara istri asyik berbelanja, saya membawa Inka dan Irza ke jembatan yang menghubungkan shopping mall tersebut dengan office towernya, dan foto-foto disana. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Besoknya, hari Minggu tanggal 13 Agustus 2006, di hari sore yang cukup nyaman (tidak panas terik, tapi juga tidak hujan), saya membawa Irza dan sepedanya ke Sentosa, untuk bersepeda dan sedikit berolahraga. Saya membeli Family Islander Card yang memungkinkan seluruh keluarga bisa masuk gratis ke Sentosa untuk setahun. Biasanya, harga islander card ini adalah $50, tapi karena sedang ada promosi Singapore National Day, harganya cuma $41. Lumayan. :)

Irza kemudian bersepeda di sepanjang pantai Palawan, yang baru saja direnovasi. Lumayan, sekarang fasilitas pantai Palawan cukup lengkap, dengan food court, beberapa restoran, dan amfiteater yang menyajikan atraksi binatang setiap jamnya. Kita juga menyeberangi jembatan gantung ke sebuah pulau kecil yang dikenal dengan nama "The Southernmost Point of the Asia Continent", atau titik paling selatan dari benua Asia. Jembatan gantung itu cukup panjang melewati sebuah selat kecil, yang pantainya bisa direnangi di kedua sisinya. Juga ada children playground dimana Irza juga asyik bermain.

Setelah asyik bersepeda, kita kemudian naik beach tram ke pantai Siloso, dan naik Skyride (chairlift) ke atas bukit Imbiah Lookout. Dari sana, kita naik luge (semacam toboggan) turun kembali ke pantai Siloso. Tidak lama disana, kita terus naik tram ke Underwater World, dan dari sana kita naik bis tingkat berwarna hijau (green line), ke Ferry Terminal. Irza senang sekali menikmati pemandangan dari atas bis tingkat dengan atap terbuka itu.

Tujuan kita adalah atraksi Musical Fountain yang akan dimulai pada jam 7:40 sore, tapi ternyata tempat amfiteaternya sudah penuh, padahal waktu itu masih sekitar jam 7 sore. Akhirnya kita kembali ke bus stop di Ferry Terminal, naik bus blue line kembali ke tempat parkir (setelah berganti bus di Merlion), terus pulang ke rumah. Foto-foto selama di Sentosa bisa dilihat disini.

Wednesday, August 16, 2006

Ulang Tahun Mama

Hari Sabtu, 5 Agustus 2006, adalah hari ulang tahun Mama. Tapi berbagai kesibukan menyebabkan kita tidak bisa merayakan ulang tahun pada hari itu. Paginya, saya harus pergi ke kantor pengelola apartemen untuk mengurus key access card masuk kompleks apartemen yang tidak berfungsi. Kebetulan saya membawa Inka dan Irza, dan sepulangnya dari sana, Inka dan Irza minta waktu untuk bermain dulu di children playground yang memang berlokasi dekat kantor pengelola apartemen. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Setelah makan siang, kita bersiap-siap untuk pergi ke acara Sports Day PPIS, sekolahnya Irza. Acara Sports Day ini diadakan untuk menyambut hari kemerdekaan Singapura yang ke-41 bulan ini. Acara ini "meminjam" fasilitas sekolah Bukit View Primary School yang berlokasi di Bukit Batok, mengingat sekolah PPIS tidak mempunyai fasilitas yang memadai untuk acara ini. Acaranya dimulai pada jam... 2 siang! Benar saudara-saudara, acara tersebut dimulai pada jam 2 siang, pada saat matahari sedang terik-teriknya. Heran, kok acara Sports Day kok diadakan siang-siang, bukannya pagi atau sore. Kasihan Irza, benar-benar dipanggang di bawah terik sinar matahari!

Memang sih tersedia dua tenda, satu tenda khusus untuk para murid, dan satu lagi untuk orang tua dan keluarga. Tapi untuk aktivitasnya, tetap saja para murid tersebut harus menggunakan lapangan di tengah, yang tidak terlindung dari sinar matahari. Khusus untuk tenda orang tua, ukuran tenda-nya pun tidak mampu menampung jumlah seluruh orang tua yang datang, sehingga terpaksa ada beberapa orang tua yang memilih menunggu jauh di pinggir lapangan, di bawah naungan pohon yang cukup rindang, tapi jauh dari pusat aktivitas.

Acara dimulai dengan seluruh murid melakukan aerobik. Disini kelihatan "ketidakdisiplinan" para orang tua, mereka langsung mengerubungi lapangan untuk membuat foto. Lah, kita-kita yang duduk "manis" di tempat duduk yang telah disediakan, jadi tidak bisa melihat dong! Terpaksa saya ikut berpanas-panas di lapangan, untuk mendapatkan posisi yang tepat untuk mengambil foto dan video Irza.

"Ketidakdisiplinan" ini ternyata terus berlanjut ke acara berikutnya, yaitu acara lomba. Beberapa kelas mempunyai acara lomba sendiri-sendiri, dan seru juga menonton para anak-anak tersebut berlomba. Lomba yang diikuti kelasnya Irza adalah lomba lari dengan membawa ember, dan harus memasukkan dan mengeluarkan beberapa barang kecil berbentuk bantal, entah isinya apa, ditambah harus melewati bawah sebuah rintangan. Yah, mirip triathlon lah, tapi dalam skala yang lebih kecil. Dan ternyata, tim-nya Irza, K1E Tazmanian, menjadi juara pertama lomba tersebut. Horeee!!! :)

Kita juga ketemu dengan keluarga Om Haris dan Tante Inong disana, mengingat putra mereka Zidan juga ikut lomba disana. Lomba yang diikuti tim-nya Zidan adalah lomba balap karung. Seru juga, Bunda-nya sampai sport jantung takut putra kesayangannya jatuh pas lagi balapan karung. :) Acara lomba tersebut terus berlanjut, sampai akhirnya ada juga lomba khusus para ibu dan guru (yang memang semuanya wanita), dan lomba khusus para bapak.

Setelah semua lomba selesai, baru diadakan acara pembagian hadiah untuk semua anak-anak yang ikut berlomba, dan ramai-ramai menyanyikan lagu "We are Singapore", untuk menyambut hari kemerdekaan Singapura. Baru kemudian acara selesai, dan kita pun meninggalkan lokasi acara sekitar jam 5 sore. Udah terlalu cape untuk jalan-jalan dan merayakan ulang tahun. Foto-foto di acara tersebut bisa dilihat disini.

Besoknya, kita pergi ke Parco Bugis Junction. Tujuannya, membeli kue ulang tahun untuk Mama, sekaligus makan siang. Kita lagi kepengen makan siang di Seoul Garden, restoran buffet Korea yang all you can eat, jadi sengaja kita agak mengosongkan perut dulu sebelum pergi kesana. ;) Ternyata sesampainya disana, restorannya ternyata ditutup untuk umum, reserved untuk sebuah private event. Walah, mana kita lagi lapar-laparnya, dan memang lagi pengen makan Seoul Garden, ngga mau makan yang lain.

Kita akhirnya "kabur" ke Ngee Ann City, dan langsung menuju lantai lima untuk makan siang di restoran Seoul Garden yang ada disana. Salah satu restoran favorit keluarga, sistem-nya all you can eat dengan daging sapi dan ayam barbeque dengan bumbu ala Korea (bulgogi) yang kita masak sendiri, di panggangan di atas meja. Panggangan itu juga dilengkapi dengan steamboat untuk kita merebus sosis, udang, dan banyak macam sayuran yang disediakan. Tips bagi yang membawa anak, datanglah pada hari Minggu, karena pada hari Minggu anak-anak bisa makan gratis, dengan catatan, maksimum satu anak per satu orang dewasa. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Setelah selesai makan, kita terus langsung berburu mainan di hari terakhirnya 10th Craziest Toys Sale, di lantai basement Takashimaya. Kebetulan memang sale mainan yang gila-gilaan itu berakhir hari itu. Sebelum pulang, kita juga sempat membeli kue ulang tahun untuk Mama di kios Bengawan Solo, di lantai yang sama. Irza, yang kecapekan, tertidur pas perjalanan pulang dan tidurnya terus berlanjut hingga menjelang malam. Sehingga akhirnya perayaan ulang tahun Mama pun tidak bisa diadakan pada hari itu.

Akhirnya, acara perayaan ulang tahun Mama baru bisa diadakan besok malamnya, hari Senin, 7 Agustus 2006, sepulangnya saya dari kantor. Seperti biasa, kita menyiapkan kue ulang tahun dengan lilin-lilin yang dinyalakan. Semuanya menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun untuk Mama, yang kemudian disusul oleh acara tiup lilin bersama. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Selamat ulang tahun, Mama. :)

[English version]

Sunday, August 13, 2006

Singapore Botanic Gardens

Pada hari Minggu sore, 30 Juli 2006 yang lalu, kita sekeluarga pergi ke Singapore Botanic Gardens, sepulangnya dari jalan-jalan di sekitar Orchard. Kita masuk ke Botanic Gardens melalui Taman Serasi Food Garden, food court yang baru saja direnovasi. Food court ini terletak di gedung baru yang terletak di Cluny Road, dekat dengan pertigaan ke Holland Road. Mengingat kita tidak merencanakan untuk makan, tapi untuk jalan-jalan, disana, kita langsung melewati food court tersebut ke arah taman.

Setelah melewati taman yang baru direnovasi, kita sampai di Swan Lake, yang berarti "Danau Angsa". Danau tersebut dinamakan Swan Lake karena ada beberapa angsa yang memang berkeliaran di sekitar danau tersebut, asyik diberi makan oleh para pengunjung. Di tengah-tengah danau tersebut, juga ada patung beberapa angsa yang siap terbang.

Dari sana, kita melanjutkan perjalanan ke arah Symphony Lake, melewati Bonsai Garden dan Vanda Miss Joaquim, bunga nasional Singapura. Di Symphony Lake, ternyata banyak sekali orang-orang yang piknik disana karena sedang ada pertunjukan musik dan tarian di panggung Shaw Foundation Symphony Stage yang terletak di atas danau tersebut.

Kita kemudian melanjutkan perjalanan ke Visitor Centre, dan setelah kelelahan berjalan jauh, anak-anak kemudian membeli es krim dari salah satu kios di Visitor Centre yang menjual es krim. Dari sana, kita berjalan kembali ke arah tempat kita datang dengan menelusuri jalan yang sama. Setelah melewati Symphony Lake dan sempat membuat foto di bagian belakang danau yang jauh dari keramaian orang di sekitar panggung, kita kembali meneruskan perjalanan.

Tujuan kita berikutnya adalah Ginger Garden. Ginger Garden ini terletak di Orchid Plaza, dekat National Orchid Garden. Anak-anak suka pergi ke Ginger Garden karena ada air terjunnya, walaupun kecil, dan mereka bisa masuk ke gua kecil di belakang air terjun itu. Kita pun asyik berfoto-foto disana.

Kita kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke Taman Serasi Food Garden, dan kemudian pulang ke rumah. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

[English version]

Saturday, August 05, 2006

NDP Preview 2006 dan Farewell Mela

Pada hari Sabtu, 29 Juli 2006 yang lalu, saya bersama istri dan Inka menghadiri acara preview National Day Parade (NDP) tahun ini. Kebetulan kantor saya, yang salah satu partner NDP, dialokasikan beberapa tiket gratis untuk NDP, baik preview-nya maupun show aslinya, dan tiket-tiket tersebut didistribusikan ke staff-nya. Untuk tahun ini, NDP ini diadakan kembali di National Stadium setelah tahun sebelumnya diadakan di Padang, dan tahun ini adalah penyelenggaraan terakhir NDP di National Stadium, sebelum stadium kebanggaan Singapura ini akan dirobohkan dan diganti dengan fasilitas olahraga yang lebih megah.

NDP preview ini merupakan semacam "gladi resik" dari show NDP yang akan diadakan pada hari kemerdekaan Singapura, tanggal 9 Agustus nanti. Namun "gladi resik" ini menampilkan show yang hampir sama aslinya dengan acara aslinya. Kecuali presiden dan perdana menteri yang "palsu" dan bukan asli, lainnya benar-benar asli, seperti marching band, terjun payung, pesawat tempur jet yang terbang di atas stadion, dan tentu saja, kembang apinya.

Sebenarnya kita dapat empat tiket, dan Irza sebenarnya rencananya mau ikut. Eh, setelah dibilang kalau nanti ada pesawat tempur jet lewat, dia malah jadi ngga mau ikut. Takut sama suaranya yang terlalu keras, katanya. Padahal udah siap-siap semuanya, pake baju merah sesuai dengan yang disarankan. Terpaksa lah kita cuma berangkat bertiga, sementara Irza tinggal di rumah.

Kebetulan kita dapat tempat parkir di The Gateway, Beach Road, jadi dari sana kita meneruskan perjalanan naik bus service yang sudah disediakan ke National Stadium. Turun dari bus, kita masih harus berjalan cukup jauh ke dalam stadium. Kita mendapatkan tiket berwarna hijau, jadi masuknya harus dari pintu masuk sebelah utara. Antrian lumayan panjang untuk memasuki stadium, walaupun tas-tas ternyata tidak diperiksa, padahal sebelumnya sudah diwanti-wanti untuk tidak membawa tas yang terlalu besar karena pasti akan diperiksa.

Antrian yang panjang itu ternyata juga dikarenakan sebelum masuk stadium, kita musti antri untuk dikasih tas fun pack yang lumayan gede, dengan isinya berupa goodies yang cukup lengkap, termasuk makanan, minuman, lampu yang berbentuk handphone Nokia, bendera Singapura, topi dengan lampu-lampu yang membentuk bendera Singapura, balon stik yang bisa digunakan untuk memberikan applause, dan lain-lain.

Acara dimulai sekitar jam 5 sore, dan selesai sekitar jam 8 sore. Atraksi yang disajikan termasuk orang yang melakukan akrobat sambil "terbang" diangkat balon, Gurmit Singh dan host NDP lainnya yang turun meluncur dengan menggantung ke tali, pasukan terjun payung, pesawat jet yang melewati langit stadium, dan berbagai macam atraksi di tengah lapangan, termasuk marching band dan pasukan tentara yang melakukan tembakan penghormatan.

Selain itu, tentu saja, atraksi kembang apinya adalah atraksi yang paling banyak ditunggu oleh para penonton. Inka benar-benar menikmati suasana disana, termasuk ketika semua penonton diminta mengeluarkan suara bergemuruh sekeras mungkin (make some noise) dan membuat "gelombang" para penonton mengelilingi stadium. Foto-foto selama acara NDP Preview 2006 tersebut bisa dilihat disini.

Untuk menghindari antrian keluar stadium, kita sengaja keluar tepat sebelum jam 8, dan sebagian atraksi kembang api-nya kita tonton di luar stadium, dalam perjalanan kembali menuju tempat bus. Soalnya pada malam yang sama, kita langsung terus ke rumah Mbak Hany di Braddell untuk menghadiri acara farewell party-nya Teh Mela dan Mas Ambar sekeluarga, yang akan pindah ke Batam keesokan harinya.

Bus kemudian membawa kita kembali ke tempat parkir di The Gateway, dan dari sana kita langsung meluncur ke Braddell. Sampai di Braddell jam 9 malam, masih cukup banyak teman-teman yang berkumpul disana, dan alhamdulillah, masih ada makanan yang tersedia, termasuk sate Braddell yang terkenal itu, yang sengaja disisihkan oleh sang tukang sate yang baik hati itu untuk kita (atau saya?). Terima kasih, Mbak. :)

Inka pun segera bergabung dengan para krucils disana, bermain bersama teman-temannya. Diantaranya, yang masih ada malam itu, adalah Kakak Fira dan Adam yang keesokan harinya bertolak ke Batam, Abang Dzaky, Athaya dan Alita, Aily dan Algo, Dandy, dan tentu saja tuan rumah Hanan dan Haifa. Ternyata, para krucils itu bisa bertahan untuk terus bermain hingga larut malam, dan kita pun baru beranjak pulang sekitar jam 10:30 malam. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Keesokan harinya, saya dan istri pergi ke Harbourfront Centre, untuk melepas kepergian Mas Ambar dan Teh Mela sekeluarga ke Batam. Sayangnya, Inka dan Irza memilih untuk tinggal di rumah dan tidak mau ikut pergi, padahal banyak teman-teman mereka yang pada ikut datang ke Harbourfront untuk melepas kepergian Kakak Fira dan Adam. Foto-foto teman-teman Inka dan Irza di Harbourfront (yang sayangnya, tanpa Inka dan Irza sendiri) bisa dilihat disini.

[English version]

Thursday, August 03, 2006

Quicklink: Photos of the Week - 3

Beberapa foto yang dibuat di:

[English version]

Quicklink: Lomba 17-an ala Blogfam

Blogfam, komunitas blogger Indonesia terbesar, merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-61 dengan menyelenggarakan lomba-lomba dengan hadiah yang lumayan menggiurkan. Lomba yang dipertandingkan diantaranya adalah lomba resensi buku, lomba penulisan artikel blog dengan tema 17-an, dan lomba foto.

Informasi lebih lengkap bisa dilihat disini. Ayoo.. siapa mau ikutaaaan? :) :)

Tuesday, August 01, 2006

Singapore Art Museum dan Small Birthday Party

Masih di hari yang sama setelah kita menghadiri acara Fun Day dan Open House-nya BTPS, saya membawa Irza jalan-jalan ke daerah Bras Basah. Tujuan utama kita adalah gedung NTUC Income, untuk mengambil hadiah ulang tahun yang disediakan oleh NTUC Income kepada semua pelanggannya yang berulang tahun. Lumayan, salah satu hadiahnya adalah sebuah buku kecil yang berisikan permainan sudoku, untuk mengisi waktu luang sewaktu menunggu atau di perjalanan bus atau MRT. :)

Tepat di sebelahnya gedung NTUC, ada Singapore Art Museum. Setelah membaca pengalaman Yosi yang juga pernah membawa anak-anaknya jalan-jalan ke museum, akhirnya saya memutuskan membawa Irza jalan-jalan kesana. Pikir-pikir, seumur-umur tinggal di Singapura, belum pernah kayaknya kita mengunjungi museum, hahaha. :)

Singapore Art Museum ini menggunakan bangunan lama St. Joseph's Institution yang kemudian direnovasi. Sebenarnya ada tiket masuk yang harus dibayar untuk memasuki museum itu ($3 dewasa dan $1.50 anak), tapi entah kenapa, pada waktu itu kita boleh masuk tanpa bayar. Ada beberapa galeri yang terletak di lantai satu dan lantai dua gedung itu, dan ada beberapa galeri lain yang terletak di sayap gedung sebelah kiri dan kanan.

Saya sendiri kurang setuju kalau ini dibilang museum. Lha wong isinya kebanyakan lukisan-lukisan yang dibuat orang-orang masa kini. Ada juga galeri khusus per-negara, seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Cina, yang menampilkan lukisan-lukisan hasil karya pelukis dari negara yang bersangkutan. Sayangnya, kita tidak diperbolehkan untuk mengambil foto di dalam galeri, jadi cuma bisa ambil foto di dalam lobby museum serta di pelataran museum. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Setelah dari museum, saya dan Irza mampir sebentar ke Parco Bugis Junction untuk menikmati waktu minum teh di Delifrance. Foto-fotonya bisa dilihat disini.

Nah, pada hari Sabtu itu, istri saya udah ngasih tau ke anak-anak kalau besoknya (Minggu, 23 Juli 2006) saya ulang tahun. Tapi kita kan memang tidak ada rencana untuk merayakan ulang tahun tersebut, jadi pada hari Minggu itu kita ya jalan-jalan aja seperti biasa. Setelah hari Minggu itu selesai, baru anak-anak merasa kecewa dan "mengeluh", katanya birthday-nya ngga seru. Lah, ngga seru gimana, saya dan istri saya tanya. :) Ternyata anak-anak itu berharap pas acara birthday-nya itu harus ada perayaan, dengan kue ulang tahun dan acara tiup lilin. Walah! :)

Akhirnya, saya dan istri berjanji untuk mengadakan acara perayaan ulang tahun kecil-kecilan besoknya (Senin, 24 Juli 2006). Yah, tidak apa-apa kan terlambat sehari daripada tidak dirayakan sama sekali, bagaimanapun kebahagiaan anak-anak itu tetap diatas segalanya.

Jadi, besoknya, sepulang kantor saya langsung ke West Mall di Bukit Batok, untuk membeli ice cream cake dari Swensen's. Tidak lupa saya minta beberapa potong lilin dari staff Swensen's. Sesampainya di rumah, kita menyiapkan meja kecil untuk tempat menyimpan kue, dengan lilin yang dinyalakan dan bunga es di dalam mangkok yang diisi air untuk dekorasi asapnya. :) Jadilah kita merayakan ulang tahun bersama-sama, dan walaupun hanya kecil-kecilan (anak-anakpun tidak sempat ganti baju yang bagus), namun betapa bahagianya saya melihat wajah anak-anak yang kelihatan senang dengan bola mata yang cerah, ikut meniup lilin dan membantu memotong kuenya.

Sejak saat itu, saya berjanji untuk selalu merayakan ulang tahun saya dan istri (kalau anak-anak mah udah pasti dong!), walaupun hanya kecil-kecilan. Sekecil apapun yang namanya perayaan ulang tahun, tetap memberikan makna besar bagi kebahagiaan anak-anak kita.

Foto-fotonya bisa dilihat disini.

[English and Lipogram version]