Pada hari Sabtu, 29 Juli 2006 yang lalu, saya bersama istri dan Inka menghadiri acara preview National Day Parade (NDP) tahun ini. Kebetulan kantor saya, yang salah satu partner NDP, dialokasikan beberapa tiket gratis untuk NDP, baik preview-nya maupun show aslinya, dan tiket-tiket tersebut didistribusikan ke staff-nya. Untuk tahun ini, NDP ini diadakan kembali di National Stadium setelah tahun sebelumnya diadakan di Padang, dan tahun ini adalah penyelenggaraan terakhir NDP di National Stadium, sebelum stadium kebanggaan Singapura ini akan dirobohkan dan diganti dengan fasilitas olahraga yang lebih megah.
NDP preview ini merupakan semacam "gladi resik" dari show NDP yang akan diadakan pada hari kemerdekaan Singapura, tanggal 9 Agustus nanti. Namun "gladi resik" ini menampilkan show yang hampir sama aslinya dengan acara aslinya. Kecuali presiden dan perdana menteri yang "palsu" dan bukan asli, lainnya benar-benar asli, seperti marching band, terjun payung, pesawat tempur jet yang terbang di atas stadion, dan tentu saja, kembang apinya.
Sebenarnya kita dapat empat tiket, dan Irza sebenarnya rencananya mau ikut. Eh, setelah dibilang kalau nanti ada pesawat tempur jet lewat, dia malah jadi ngga mau ikut. Takut sama suaranya yang terlalu keras, katanya. Padahal udah siap-siap semuanya, pake baju merah sesuai dengan yang disarankan. Terpaksa lah kita cuma berangkat bertiga, sementara Irza tinggal di rumah.
Kebetulan kita dapat tempat parkir di The Gateway, Beach Road, jadi dari sana kita meneruskan perjalanan naik bus service yang sudah disediakan ke National Stadium. Turun dari bus, kita masih harus berjalan cukup jauh ke dalam stadium. Kita mendapatkan tiket berwarna hijau, jadi masuknya harus dari pintu masuk sebelah utara. Antrian lumayan panjang untuk memasuki stadium, walaupun tas-tas ternyata tidak diperiksa, padahal sebelumnya sudah diwanti-wanti untuk tidak membawa tas yang terlalu besar karena pasti akan diperiksa.
Antrian yang panjang itu ternyata juga dikarenakan sebelum masuk stadium, kita musti antri untuk dikasih tas fun pack yang lumayan gede, dengan isinya berupa goodies yang cukup lengkap, termasuk makanan, minuman, lampu yang berbentuk handphone Nokia, bendera Singapura, topi dengan lampu-lampu yang membentuk bendera Singapura, balon stik yang bisa digunakan untuk memberikan applause, dan lain-lain.
Acara dimulai sekitar jam 5 sore, dan selesai sekitar jam 8 sore. Atraksi yang disajikan termasuk orang yang melakukan akrobat sambil "terbang" diangkat balon, Gurmit Singh dan host NDP lainnya yang turun meluncur dengan menggantung ke tali, pasukan terjun payung, pesawat jet yang melewati langit stadium, dan berbagai macam atraksi di tengah lapangan, termasuk marching band dan pasukan tentara yang melakukan tembakan penghormatan.
Selain itu, tentu saja, atraksi kembang apinya adalah atraksi yang paling banyak ditunggu oleh para penonton. Inka benar-benar menikmati suasana disana, termasuk ketika semua penonton diminta mengeluarkan suara bergemuruh sekeras mungkin (make some noise) dan membuat "gelombang" para penonton mengelilingi stadium. Foto-foto selama acara NDP Preview 2006 tersebut bisa dilihat disini.
Untuk menghindari antrian keluar stadium, kita sengaja keluar tepat sebelum jam 8, dan sebagian atraksi kembang api-nya kita tonton di luar stadium, dalam perjalanan kembali menuju tempat bus. Soalnya pada malam yang sama, kita langsung terus ke rumah Mbak Hany di Braddell untuk menghadiri acara farewell party-nya Teh Mela dan Mas Ambar sekeluarga, yang akan pindah ke Batam keesokan harinya.
Bus kemudian membawa kita kembali ke tempat parkir di The Gateway, dan dari sana kita langsung meluncur ke Braddell. Sampai di Braddell jam 9 malam, masih cukup banyak teman-teman yang berkumpul disana, dan alhamdulillah, masih ada makanan yang tersedia, termasuk sate Braddell yang terkenal itu, yang sengaja disisihkan oleh sang tukang sate yang baik hati itu untuk kita (atau saya?). Terima kasih, Mbak. :)
Inka pun segera bergabung dengan para krucils disana, bermain bersama teman-temannya. Diantaranya, yang masih ada malam itu, adalah Kakak Fira dan Adam yang keesokan harinya bertolak ke Batam, Abang Dzaky, Athaya dan Alita, Aily dan Algo, Dandy, dan tentu saja tuan rumah Hanan dan Haifa. Ternyata, para krucils itu bisa bertahan untuk terus bermain hingga larut malam, dan kita pun baru beranjak pulang sekitar jam 10:30 malam. Foto-fotonya bisa dilihat disini.
Keesokan harinya, saya dan istri pergi ke Harbourfront Centre, untuk melepas kepergian Mas Ambar dan Teh Mela sekeluarga ke Batam. Sayangnya, Inka dan Irza memilih untuk tinggal di rumah dan tidak mau ikut pergi, padahal banyak teman-teman mereka yang pada ikut datang ke Harbourfront untuk melepas kepergian Kakak Fira dan Adam. Foto-foto teman-teman Inka dan Irza di Harbourfront (yang sayangnya, tanpa Inka dan Irza sendiri) bisa dilihat disini.
[English version]
7 comments:
full day
NDP yg selalu meriah!! enak sekali lo Dra bisa nonton di stadium, dari dulu gue pengen ntn ga pernah kesampean, cman bisa mengagumi dari tipi huehehehe
Pesan dari Tante Haze buat Inka dan Irza:
Kalo ayah tiba2 mau "peluk gendong" kalian di kolam renang, RUNNNNNNN!!!!
=P
Dian: iya... capek tapi seru... :)
Haze: pesannya tentu saja pasti tidak akan gue sampaikan, hahahaha...
wahh ndra.. laen kali kalo dpt tiket ndp, bagi2 dong... hehehehhe...
Dhona: sayang jatahnya cuma cukup buat sekeluarga. ;) Sayang waktu itu Irza ngga jadi-nya juga mendadak...
:)
Mo tanya. Kalau melihat live NDP show itu kan bisa habis waktu dari ashr sampai isya. Nah apa ada fasilitas buat muslim utk shalat di dalam stadion tsb ? Nggak mungkin bela-belain jama' demi NDP. Terima kasih pengalamannya.
Anonymous: harusnya sih ada musholla di sekitar stadium, saya sendiri kurang tahu. In any case, kemarin itu adalah yang terakhir kalinya acara NDP diadakan disitu. Tahun depan akan diadakan di tempat lain (Padang, mungkin).
Post a Comment