Pagi-pagi di hari Rabu, 7 Juni 2006, kita sekeluarga beserta ibu, ibu mertua dan adik ipar pergi ke
Sampai di rumah orang tua di Cimindi,
Setelah para avid shoppers itu selesai berbelanja, kita terus ke hotel untuk check-in. Kita menginap di Aston Hotel and Residence, sebuah hotel baru yang berlokasi di pusat perbelanjaan Braga Citywalk. Hotelnya masih baru, desain lobby-nya juga bagus, walaupun istri agak kurang suka dengan seragam para staff hotel-nya yang serba hitam. Sayangnya, karena masih baru, pusat perbelanjaannya juga masih sepi, banyak unit yang kosong. Yang buka cuma tempat main (amusement centre) dan food courtnya yang juga masih sepi di lantai dua, selain beberapa unit yang udah buka di lantai dasar dan lantai satu. Oh iya, juga ada biskop
Sore harinya, saya mengantar para avid shoppers ke outlet di sepanjang Jl. Ir. H. Juanda (Dago),
Besoknya, 8 Juni 2006, pagi-pagi saya dan anak-anak menunggu di depan trotoar Jalan Braga, nunggu dijemput Aki (Bapak saya) yang akan mengantar kita ke pusat brownies Amanda di Jl. Rancabolang, untuk membeli pesanan brownies kukus Amanda yang terkenal itu. Walah, ternyata lokasinya cukup jauh dari pusat
Setelah kembali ke hotel, kita kemudian check-out dan langsung keluar jalan-jalan lagi. Setelah mampir sebentar ke Heritage Jl. Riau untuk menukar baju yang dibeli adik ipar, kita kemudian pergi ke Rumah Mode di Jl. Setiabudi, ujung atas-nya Jl. Cipaganti. Disana para avid shoppers kembali berbelanja, walaupun tidak berhasil membeli apapun mengingat harganya yang sedikit lebih mahal dibandingkan outlet-outlet lainnya.
Sepulangnya dari Rumah Mode, kita pulang ke arah pusat kota melewati Jalan Cihampelas yang terkenal dengan toko-toko jeans-nya itu, dan kemudian mampir ke Cihampelas Walk (CiWalk). Seperti biasa, anak-anak langsung menyerbu arena permainan Timezone disana, sementara para avid shoppers seperti biasa jalan-jalan di seputar mall. Tidak lupa kita juga membeli donut J.Co yang terkenal itu, yang kebetulan punya kaunter di CiWalk. Untungnya kaunter J.Co yang di CiWalk tidak se-antri kaunter-kaunter J.Co lain, terutama di
Setelah puas jalan-jalan di CiWalk, kita kemudian menuju Jalan Pasirkaliki. Tujuan kita adalah restoran Bumbu Desa tempat kita sehari sebelumnya membeli makan malam untuk dimakan di hotel. Hampir semuanya, termasuk ibu mertua saya, suka dengan masakan khas Sunda restoran Bumbu Desa yang memang enak, sehingga kita memutuskan untuk pergi kesana untuk makan siang. Restoran ini terletak di Jalan Pasirkaliki, kalau dari arah perempatan Pasteur, terus ke arah selatan (ke arah pusat kota / stasiun kereta api), nah nanti restoran Bumbu Desa ini ada di sebelah kiri, sebelum Istana Plaza yang ada di sebelah kanan.
Sebenarnya waktu itu sudah lebih dari jam 2 siang WIB (atau jam 3 waktu Singapura), jadi sebenarnya sudah cukup terlambat untuk makan siang. Tapi ini tidak mengganggu kenikmatan kita menyantap makanan lezat khas Sunda yang disiapkan, seperti ayam panggang, ayam goreng, pepes tahu, pepes oncom, kangkung, ikan banding duri lunak, dan yang tidak kalah penting: lalap dan sambal. Sambalnya saja ada dua atau tiga macam, dan semuanya enak. Belum lagi Teh Botol sebagai minuman, dan es cincau hijau sebagai dessert. Sedaaap! :)
Sistemnya disana itu kita tidak langsung duduk, tapi ngambil lauk-lauk mentahnya dulu dari tempat yang sudah disediakan. Setelah itu baru kita kasih lauknya ke petugas untuk digoreng/dibakar, terus kita pergi ke meja atau panggung tempat makan. Foto-foto di restoran Bumbu Desa, termasuk foto-foto makanannya -- you have been warned :) :) -- , bisa dilihat disini.
Setelah selesai makan, kita langsung menyusur Terusan Pasteur terus langsung masuk ke jalan tol Cipularang, kembali ke
6 comments:
Ah, siwalan, bikin iri aja nih! Diperingati atau tidak, tanggung jawab, jadi pengen ayam-ayaman Sunda gini kan!
sebelum ke bandung, ntar aku baac2x lagi ah hehehe...jadi gak sabar neh pengen ke bandung
asik banget sih jalan2 mlulu. Bikin gue homesick bgt nih....
Eh Dra, photo2 di Jln Braga OK bgt. Anak elo elo lucu bgt yah :D
ngeces mode :((
duhh enaknya, pulang kampung keliling keluar kota.
Duhh, aku juga paling demen tuh makan lesehan gitu... huhuhuhuhu....
Renatha: makanya, jalan2-lah ke Bandung biar bisa menikmati masakan Sunda...
Dian: kapan mau ke Bandung nih... :)
Indi: agree that the environment is getting worse. However it's purely the government's fault, I think it's not fair to punish the people by boycotting it.
Tata: Iya dong, siapa dulu dong Papa-nya.. :D :D
Teh Ellen: buat Teh Ellen mah ngga masalah kan, tinggal masak di rumah. :D :D
Dhona: kapan yah ada restoran lesehan di SG? :)
Post a Comment