Sunday, May 21, 2006

Lau Pa Sat

Mohon maaf, dalam kesempatan ini, lagi-lagi saya akan sharing informasi mengenai salah satu tempat makan favorit saya dan keluarga di Singapura sini. Bukan untuk membuat Anda-Anda ngiler :), tapi saya harapkan informasi ini bisa membantu Anda dalam mencari tempat makan yang enak, baik bagi Anda yang bermukim di Singapura maupun bagi Anda yang kebetulan berkunjung ke Singapura.

Hari Sabtu (20/5) malam tadi (eh, kemarin ya?), saya bersama istri pergi ke Lau Pa Sat, sebuah tempat makan besar yang terletak di tengah kota, tidak jauh dari stasiun MRT Raffles Place. Tempat ini sebenarnya merupakan salah satu gedung bersejarah di Singapura, dulunya tempat ini adalah sebuah pasar (wet market) yang telah direnovasi dan dijadikan tempat makan (food court) dengan banyak stall-stall yang menyediakan hampir semua jenis makanan lokal Singapura.

Sebenarnya, pada jam-jam biasa, tidak ada yang terlalu istimewa dari tempat makan ini. Stall-stall yang ada di dalam gedung food court tersebut tidak jauh berbeda dengan stall-stall biasa di hawker center atau food court lainnya di Singapura. Bahkan, orang bilang harga makanan disitu sedikit lebih mahal dibandingkan di tempat lain di Singapura. Namun, satu hal yang istimewa dari Lau Pa Sat adalah jika kita mengunjungi tempat tersebut pada hari Sabtu malam. Kenapa? Karena, pada waktu itu, ruas jalan Boon Tat Street, di selatan gedung Lau Pa Sat, ditutup untuk kendaraan bermotor dan diperuntukkan untuk tempat makan. Meja-meja dengan kursi-kursinya ditata di sepanjang jalan berlajur empat tersebut dengan suasana dan ambience yang menyenangkan, di bawah langit malam yang indah dan berbintang (tentu saja dengan catatan, cuaca pada hari itu harus cerah, jangan mendung apalagi hujan), diantara gedung-gedung pencakar langit Singapura dengan lampu-lampunya yang indah.

Bagaimana dengan makanan yang disajikan disana? Menu utama andalan mereka adalah sate. Anda bisa menikmati sate ayam, sate kambing, sate daging sapi, bahkan sate bebek, lengkap dengan bumbu kacangnya, dengan harga 50 sen per tusuk. Lontongnya juga dijual dengan harga $1 per porsi. Selain itu juga Anda bisa memesan udang bakar dan sayap ayam bakar. Saya dan istri memesan 10 tusuk sate ayam dan 10 tusuk sate kambing, lengkap dengan lontongnya (lihat foto kiri atas). Semua habis, ludes tandas. :)

Selain itu, mereka juga menyediakan berbagai macam seafood seperti kerang, ikan pari, dan berbagai jenis seafood lainnya. Saya dan istri memesan mee goreng seafood (liat foto kanan) seharga $4, dan ternyata kami tidak salah memilih. Mee-nya digoreng dengan menggunakan bahan-bahan seafood seperti cumi-cumi/sotong, baby octopus dan crab stick, sedap sekali.

Bagaimana dengan minuman? Walaupun disana tersedia stall minuman dingin seperti layaknya food court lain di Singapura, Anda tidak boleh melewatkan teh tarik yang disediakan di sebuah gerobak dadakan pas di pertigaan Boon Tan Street dengan Boon Tat Link (lihat foto kiri). Kelihatan sekali si Bapak penjual teh tarik ini ahli dalam membuat teh-nya. Selain teh tarik, beliau juga menyediakan teh halia (jahe), teh cino, milo, sampai ke es kelapa muda yang disediakan dengan batoknya. Teh tariknya benar-benar khas, lain dari teh tarik yang biasa kita dapatkan di hawker center lain di Singapura. Antrian di gerobak ini lumayan panjang, paling tidak Anda harus menghabiskan waktu sekitar 10-15 menit untuk antri disini.

Foto-foto selengkapnya bisa dilihat disini.

[English version]

7 comments:

Innuendo said...

teh tarik huhuhu....nelan ludah. aku belom pernah kesana, ndra. kalo kesana, aku coba ah. ngajak ke suami ke qlarke quay doank.

Anonymous said...

yayyyy.... gw jg demen banget lopasatt... sate-nya slurppp.... uhuhuh... bsk cabuttt ke lopasat ahhh...

Jeng Ungu said...

weits... dulu gua skola dkt lao pa sat, tapi lebih dkt ke tjg pagarnya dri raffles, tapi kaga pernah nyobain makan di sana... nyesel sayah skrg!!!

indra, disana ada kucink kaga??

Anonymous said...

heheh makan makan makan....ke sono ah for one last time

Anonymous said...

Dian: Clarke Quay lagi renovasi sekarang, jadi stall sate-nya pada pindah entah kemana.

Dhona: selamat makan. :)

Yulie: kapan-kapan cobain dong. :)

Teh Coni: kapan nih jadi pindahnya? :)

Innuendo said...

ndra , masak renovasi mulu itu clarke quay ?? aje gile. waaah satenya pindha donk ya. di daerah bukit timah sono juga ada. dulu aku sering makan sate disono. parkirnya seumprit doank

Anonymous said...

Dian: Iyah Clarke Quay renovasi lagi, kali ini besar2an renovasi-nya. Nanti kalau mampir lagi kesini (July?) coba aja mampir kesana, pasti pangling liatnya. :)

Tapi ndak tau apakah July renovasi-nya udah selesai atau belum.