Sunday, May 14, 2006

Food Culture

Banquet adalah food court favorit keluarga kami, karena seluruh stall yang ada di food court tersebut bersertifikasi halal. Enaknya makan di Banquet adalah kita bisa mencoba semua jenis makanan yang tersedia disana, mulai dari hainanese chicken rice favorit anak-anak, masakan Jepang seperti teppanyaki atau teriyaki, masakan Cina seperti horfun, mie ayam dan lain sebagainya, tanpa harus khawatir apakah makanannya mengandung pork atau lard. Yang sering kita kunjungi biasanya adalah Banquet di Jurong Point, dan Bagus di IMM.

Alangkah senangnya saya mendengar kalau Food Junction, chain food court terbesar di Singapura, juga mulai membuka cabang food court yang seluruh stall-nya bersertifikasi halal. Dengan menggunakan nama "Food Culture", cabang pertamanya buka di lantai tiga Lot 1 Shoppers' Mall, Choa Chu Kang. Waktu pertama kali buka, memang stall-stallnya belum bersertifikasi halal walaupun makanannya halal, sehingga mereka sempat mempopulerkan food court tersebut dengan nama "no pork no lard food court". Tapi sekarang, seluruh stall-nya sudah mempunyai sertifikat halal dari MUIS.

Bersama istri, saya pergi kesana beberapa hari yang lalu. "Food Culture" ini terletak di lantai tiga Lot 1 Shoppers' Mall, satu lantai dengan library, pas banget sebelahnya restoran Let's Eat yang juga halal. Wah, ternyata pilihan makanannya cukup banyak juga, walaupun food court nya tidak terlalu besar. Kesempatan nih untuk mencoba chinese food favorit saya. :) Saya memesan chicken hor fun (lihat foto kiri atas) setelah melihat banyak tamu-tamu di meja sebelah yang juga memesan menu serupa. Sementara istri langsung mendatangi stall masakan Korea dan memilih beef bulgogi, steak daging cincang khas Korea (lihat foto kanan).

Selain itu, masih ada juga beberapa stall lainnya, walaupun memang tidak sebanyak stall di Banquet Jurong Point. Yah, paling tidak ada lagi alternatif tempat makan yang halal di Singapura. :)

[English version]

13 comments:

BundaZidan&Syifa said...

huaaaaa... ada korea halal di CCK? tengkyuuuuuu.. siang ini cabut ke sana.. hehehe

Anonymous said...

Morning ndraaa.... aku penggemar berat horfun... apalagi yang seafood... huhuhuhu enyakkk ... enyakk... ntar siang cabut ahhh nyari horfun... have a nice weekend for u and yr family yah ndra... :)

Anonymous said...

Inong: laaah, maen cabut aja diee... kok ngga ngajak2... :P

Dhona: sama, saya juga jadi penggemar berat horfun sejak makan horfun yang di CCK. :) Have a nice weekend to you too. :)

Jeng Ungu said...

daku juga suka banged ama hor fun!!! yum yumm

btw, makasi tipsnya, soale biar daku blh makan pork, tapi kurank suka, kalo bisa mo nyari makanan yg pake beef/chicken/seafood aja.

kapan2 mo ke food culture ah!!

BundaZidan&Syifa said...

horeee... siang ini aku udah ke sana... nyam nyam.. tengkyu yaaa...

Anonymous said...

Yulie: eh bilang2 ya kalau mau kesana. :) BTW, foto avatarnya baru yah Yul? :) Keren. :D :D

Inong: wah beneran nih? :) Tau gitu saya dan Imel kesana juga tadi. :P :P

Innuendo said...

jauh2x amat cabangnya....huhuhu..mbokya itu newton circus yg di halal-in hihihihi....duh gonggongya gede !

Anonymous said...

Dian - kalau dari tempat saya mah deket. :P :) Di Newton Circus kan ada juga stall halal-nya, tapi bukan seafood. Biasa khas Melayu, seperti satay, mee goreng, etc. BTW, Newton food court sekarang lagi under renovation.

Anonymous said...

aduhhhhhhhhh indraaaaaaaaa ampunnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn :( di sini adanya penag ndra euy lamun kangen teh ka sambel goreng peuteuy Ndra :( kangen kana peuteuy abdi mah Ndra ..salam selalu Ndra ah wassalam

Anonymous said...

Kang Fajar - aduuh karunya yeuh nu tebih ti kampuuuung.. :D :D Iraha bade mudik ka kampung atuh Kang... supados henteu kangen ka masakan kampung... :)

Iwok said...

Waaaaaahh .. sigana nikmat pisan tah. Ngiler nih Ndra liat fotonya. Enakan mana ya sama yang dimakan di saung kemaren? hmmmmmm

Anonymous said...

Iwok: Walah, tetep aja tidak ada yang bisa mengalahkan nikmatnya makan di bawah saung restoran Sunda atuh Kang! :)

Anonymous said...

Arief: iya untuk pengurusan sertifikasi halal memang membutuhkan biaya, makanya tidak semua tempat makanan yang sebenarnya halal, memiliki sertifikasi halal. Jadi yah memang tergantung kepercayaan kita juga sama yang punya tempat makanan. :)