Dengan ambisi menjadikan Kedai Ibu sebagai salah satu saingan terberat restoran Garuda yang baru buka cabang di Singapura, Teh Ellen sedang mencoba kemampuan beliau untuk memasak makanan Padang/Minang (yang asli, tentu saja, bukan nasi padang Melayu ala Singapura). Alhamdulillah, saya dan istri pun turut "kecipratan rejeki" dan diundang sebagai salah satu (eh, apa salah dua, ya?) tester untuk mencoba masakan Padang hasil karya beliau.
Acara tersebut diadakan hari Sabtu kemarin (30 Desember 2006) di tempatnya Niko dan Mirna di Waterina. Tadinya acara makan malamnya akan diadakan di apartemen, tapi ternyata walaupun mendung, alhamdulillah tidak turun hujan, sehingga akhirnya acara diadakan di BBQ pit yang terletak bersebelahan dengan beberapa kolam renang yang ditata dengan apik. Inka dan Irza pun segera mengenakan pakaian renang mereka dan ikut menceburkan diri ke kolam renang, menyusul teman-teman mereka yang sudah berenang seperti Iffah dan Wafa.
Sambil mengawasi anak-anak mereka bermain dan berenang, para orang tua mulai menikmati masakan asli padang buatan Teh Ellen. Saya bold-kan kata asli-nya karena memang benar-benar masakan padang asli, seperti sate padang, ayam bakar, dendeng balado, rendang, gulai nangka, ayam goreng, ayam pop dan segala macam lauk padang lainnya. Memang cukup mengherankan, Teh Ellen yang asli orang Cirebon ini ternyata ahli memasak masakan padang.
Setelah selesai berenang, Inka dan Irza pun bergabung dengan teman-teman lainnya seperti Dandy, Algo dan Aily, serta Izan dan Ika, untuk bermain di playground yang juga terletak tidak jauh dari BBQ pit tempat acara diadakan. Saking asyiknya mereka bermain, sampai anak-anak tetangga lain yang ada disana juga ikutan main, dari mulai kejar-kejaran sampai bermain sepak bola. Bahkan, ada satu anak tetangga yang ngikutin Inka dan Irza sampai ke apartemen Om Niko di lantai atas! Walah, apa ngga dicariin tuh sama orang tuanya? :) :)
Foto-fotonya bisa dilihat disini dan disini (terima kasih kepada Judhi).
Sunday, December 31, 2006
Thursday, December 21, 2006
Restoran Garuda
Restoran Garuda adalah sebuah restoran Indonesia yang menyediakan masakan Padang/Minang yang asli, bukan nasi padang yang banyak dijual di kedai-kedai Melayu Singapura. Berpusat di Medan, restoran tersebut sekarang sudah merambah ke kota-kota besar lainnya di Indonesia (termasuk Jakarta), dan bahkan sudah membuka cabang di Singapura. Mereka mempunyai cabang di Orchard Road, Singapura, di belakang pusat perbelanjaan The Heeren Shops, dan baru saja membuka cabang baru di VivoCity, Harbourfront, di lantai basement two (B2) dekat hypermart Giant.
Berita mengenai pembukaan restoran Garuda tersebut cukup mendapatkan sambutan yang cukup "meriah" dari komunitas Indonesia di Singapura di mailing list Indo-Sing. Harap maklum, di Singapura yang dipenuhi tempat makan Nasi Padang ala Melayu ini, sangat sulit untuk mendapatkan makanan khas Padang/Minang asli yang autentik. Beberapa rekan di komunitas Indo-Sing malah sudah pernah mencoba makan disana. Feedback dari mereka, makanannya lumayan enak dan asli Padang, walaupun harganya cukup mahal karena termasuk dalam kategori restoran kelas menengah di Singapura.
Selama di Singapura, saya belum pernah makan di kedua outlet tersebut. Saya malahan berkesempatan mencoba makan di Restoran Garuda pada waktu saya sedang mudik ke Jakarta bulan lalu. :) Restoran yang saya kunjungi terletak di Jalan Arteri Pondok Indah, di sebelah kiri jalan kalau kita dari arah Pejompongan ke arah Pondok Indah, pas sebelum perempatan lampu merah Kostrad.
Makanannya memang asli Padang, dan saya dan istri pun menikmati semua masakannya seperti gulai otak (hati-hati kolesterol!!), dendeng balado dan ayam bakar. Lumayan lah untuk perut yang biasa dikasih makanan Singapura dan selalu "rindu" masakan asli Indonesia. :) Tapi, untuk ukuran Jakarta, kayaknya makanannya tidak jauh beda dengan restoran-restoran Padang lainnya yang banyak bertaburan disana, seperti Sederhana dan Simpang Raya, padahal harganya lebih mahal. Sebagai contoh, satu potong gulai ayam di Garuda harganya sekitar 11-12 ribu rupiah, dibandingkan dengan di Sederhana yang harganya cuma sekitar 7-8 ribu rupiah.
Selain itu, kebetulan restoran yang saya datangi, walaupun ber-AC, tidak bisa bebas dari problem lalat. Banyak sekali lalat yang bertebaran di dekat meja, dan staff-nya pun tidak berupaya untuk membantu, misalnya dengan menyalakan lilin di atas meja untuk mengusir lalat. Dan, last but not least, istri saya pun kehilangan nafsu makannya setelah ada salah satu lalat yang jatuh dan masuk ke salah satu piring berisi kuah salah satu makanan yang disajikan...
Foto-foto (makanan) -nya bisa dilihat disini.
Berita mengenai pembukaan restoran Garuda tersebut cukup mendapatkan sambutan yang cukup "meriah" dari komunitas Indonesia di Singapura di mailing list Indo-Sing. Harap maklum, di Singapura yang dipenuhi tempat makan Nasi Padang ala Melayu ini, sangat sulit untuk mendapatkan makanan khas Padang/Minang asli yang autentik. Beberapa rekan di komunitas Indo-Sing malah sudah pernah mencoba makan disana. Feedback dari mereka, makanannya lumayan enak dan asli Padang, walaupun harganya cukup mahal karena termasuk dalam kategori restoran kelas menengah di Singapura.
Selama di Singapura, saya belum pernah makan di kedua outlet tersebut. Saya malahan berkesempatan mencoba makan di Restoran Garuda pada waktu saya sedang mudik ke Jakarta bulan lalu. :) Restoran yang saya kunjungi terletak di Jalan Arteri Pondok Indah, di sebelah kiri jalan kalau kita dari arah Pejompongan ke arah Pondok Indah, pas sebelum perempatan lampu merah Kostrad.
Makanannya memang asli Padang, dan saya dan istri pun menikmati semua masakannya seperti gulai otak (hati-hati kolesterol!!), dendeng balado dan ayam bakar. Lumayan lah untuk perut yang biasa dikasih makanan Singapura dan selalu "rindu" masakan asli Indonesia. :) Tapi, untuk ukuran Jakarta, kayaknya makanannya tidak jauh beda dengan restoran-restoran Padang lainnya yang banyak bertaburan disana, seperti Sederhana dan Simpang Raya, padahal harganya lebih mahal. Sebagai contoh, satu potong gulai ayam di Garuda harganya sekitar 11-12 ribu rupiah, dibandingkan dengan di Sederhana yang harganya cuma sekitar 7-8 ribu rupiah.
Selain itu, kebetulan restoran yang saya datangi, walaupun ber-AC, tidak bisa bebas dari problem lalat. Banyak sekali lalat yang bertebaran di dekat meja, dan staff-nya pun tidak berupaya untuk membantu, misalnya dengan menyalakan lilin di atas meja untuk mengusir lalat. Dan, last but not least, istri saya pun kehilangan nafsu makannya setelah ada salah satu lalat yang jatuh dan masuk ke salah satu piring berisi kuah salah satu makanan yang disajikan...
Foto-foto (makanan) -nya bisa dilihat disini.
Wednesday, December 13, 2006
Senayan City
Pada waktu kita mudik ke Jakarta kemarin, kita berkesempatan untuk mengunjungi Senayan City, sebuah pusat perbelanjaan baru di seputaran Senayan, tidak jauh dari Plaza Senayan. Saya pertama kali mengetahui tentang keberadaan pusat perbelanjaan baru ini setelah membaca salah satu postingannya Devi, salah seorang teman blogger saya di Jakarta. Tadinya saya pikir Senayan City ini adalah gedung baru yang terletak di pinggir Jalan Sudirman dekat Hotel Atlet Century Park itu, eh ternyata bukan. Itu malah mall baru yang lain lagi! Halah, memangnya harus ada berapa mall sih di sekitar situ, apa ngga kebanyakan? :)
Pusat perbelanjaan Senayan City itu ternyata terletak di seberangnya Plaza Senayan di Jalan Asia Afrika, dekat kampus Universitas Prof. Dr. Moestopo. Kalau tidak salah, dulunya disitu adalah taman bermain yang cukup rindang, sayang banget yah kok taman hijau tersebut malah dihilangkan dan diganti pusat perbelanjaan. Shopping mall ini benar-benar mewah, dengan banyak toko yang menjual barang-barang yang kita pun tidak sanggup beli. Salah satu keunikan mall ini adalah sebuah sepatu merah raksasa yang di-disain "menyangga" eskalator panjang dari lantai satu ke lantai tiga. Hmm.. apa hubungannya ama Sepatumerah partner-nya Dodol Surodol, ya? Jangan-jangan Okke itu disainer-nya? :) :)
Di lantai basement (atau lantai lower ground floor?) ada toko donat Krispy Kreme dengan salah satu petugasnya yang membagikan donat gratis! Wah, lumayaaaan... :) Krispy Kreme ini benar-benar menjadi saingan beratnya J.Co Donuts, yang tokonya juga di lantai yang sama, bahkan seberang-seberangan! :) Sayang yah, baik Krispy Kreme maupun J.Co ngga ada cabang di Singapura sini... :(
Untuk anak-anak, Timezone tetap menjadi tempat favorit mereka. Di Senayan City, Timezone terletak di lantai lima, satu lantai dengan food court. Food court-nya juga bagus, dengan suasana yang asyik. Inka dan Irza suka banget dengan pizza dari Trattoria Pizza, salah satu kedai di food court itu, karena pizza-nya tipis dan crispy, mirip pizza-nya New York Pizza yang mereka suka makan di Harbourfront Centre, Singapura.
Foto-fotonya bisa dilihat disini.
[English version]
Pusat perbelanjaan Senayan City itu ternyata terletak di seberangnya Plaza Senayan di Jalan Asia Afrika, dekat kampus Universitas Prof. Dr. Moestopo. Kalau tidak salah, dulunya disitu adalah taman bermain yang cukup rindang, sayang banget yah kok taman hijau tersebut malah dihilangkan dan diganti pusat perbelanjaan. Shopping mall ini benar-benar mewah, dengan banyak toko yang menjual barang-barang yang kita pun tidak sanggup beli. Salah satu keunikan mall ini adalah sebuah sepatu merah raksasa yang di-disain "menyangga" eskalator panjang dari lantai satu ke lantai tiga. Hmm.. apa hubungannya ama Sepatumerah partner-nya Dodol Surodol, ya? Jangan-jangan Okke itu disainer-nya? :) :)
Di lantai basement (atau lantai lower ground floor?) ada toko donat Krispy Kreme dengan salah satu petugasnya yang membagikan donat gratis! Wah, lumayaaaan... :) Krispy Kreme ini benar-benar menjadi saingan beratnya J.Co Donuts, yang tokonya juga di lantai yang sama, bahkan seberang-seberangan! :) Sayang yah, baik Krispy Kreme maupun J.Co ngga ada cabang di Singapura sini... :(
Untuk anak-anak, Timezone tetap menjadi tempat favorit mereka. Di Senayan City, Timezone terletak di lantai lima, satu lantai dengan food court. Food court-nya juga bagus, dengan suasana yang asyik. Inka dan Irza suka banget dengan pizza dari Trattoria Pizza, salah satu kedai di food court itu, karena pizza-nya tipis dan crispy, mirip pizza-nya New York Pizza yang mereka suka makan di Harbourfront Centre, Singapura.
Foto-fotonya bisa dilihat disini.
[English version]
Monday, December 11, 2006
Ulang Tahun Inka
Hari ini, 11 Desember 2006, adalah hari ulang tahun Inka yang ketujuh. Rencananya, Inka akan merayakan ulang tahunnya di rumah orang tua saya di Cinere sore ke malam nanti, bersama keluarga besar disana. Duh, sayangnya saya sudah berada di Singapura lagi sekarang jadi tidak bisa ikut menghadiri acara ulang tahunnya. Jadi sedih juga nih. Walaupun demikian, tadi pagi saya sudah menelepon Inka di Jakarta untuk mengucapkan selamat ulang tahun.
Jadi ingat acara ulang tahun Inka yang keenam tahun lalu, acaranya diadakan di McDonalds King Albert Park di dekat rumah. Waktu itu kita mengundang teman-teman Inka di sekolahnya yang dulu (Modern Montessori International), termasuk Gail, teman terdekatnya Inka di sekolahnya pada waktu itu. Selain itu, kita juga mengundang beberapa teman Inka, yang beberapa diantaranya baru kenal pada waktu itu. Diantaranya yang datang pada waktu itu adalah adalah Marsya dan Fadzil, Aidan, Hanan dan Haifa, Fira dan Adam, Qurratayun dan Qiratullah, Rifa, Nigel dan Ernest, dan beberapa teman lainnya. Tanpa terasa, setahun sudah waktu berjalan sejak saat itu hingga sekarang. Foto-fotonya pada waktu itu bisa dilihat disini.
Insya Allah, nanti kalau istri dan anak-anak sudah pulang ke Singapura, foto-foto ulang tahun Inka hari ini akan saya upload juga. Hingga saat ini, saya masih belum sempat meng-upload semua foto-foto selama saya dan keluarga mudik kemarin, akhir minggu kemarin baru sempat upload sebagian aja ke situs Multiply saya. Nanti kalau sempat akan saya upload semuanya disana.
Duh, jadi ngga sabar pengen cepet ketemu istri dan anak-anak... *sabaaaar.... tinggal tiga hari lagi...* :)
Singapura, 11 Desember 2006
*yang lagi kesepian dan kangen berat sama istri dan anak2* :) :)
Jadi ingat acara ulang tahun Inka yang keenam tahun lalu, acaranya diadakan di McDonalds King Albert Park di dekat rumah. Waktu itu kita mengundang teman-teman Inka di sekolahnya yang dulu (Modern Montessori International), termasuk Gail, teman terdekatnya Inka di sekolahnya pada waktu itu. Selain itu, kita juga mengundang beberapa teman Inka, yang beberapa diantaranya baru kenal pada waktu itu. Diantaranya yang datang pada waktu itu adalah adalah Marsya dan Fadzil, Aidan, Hanan dan Haifa, Fira dan Adam, Qurratayun dan Qiratullah, Rifa, Nigel dan Ernest, dan beberapa teman lainnya. Tanpa terasa, setahun sudah waktu berjalan sejak saat itu hingga sekarang. Foto-fotonya pada waktu itu bisa dilihat disini.
Insya Allah, nanti kalau istri dan anak-anak sudah pulang ke Singapura, foto-foto ulang tahun Inka hari ini akan saya upload juga. Hingga saat ini, saya masih belum sempat meng-upload semua foto-foto selama saya dan keluarga mudik kemarin, akhir minggu kemarin baru sempat upload sebagian aja ke situs Multiply saya. Nanti kalau sempat akan saya upload semuanya disana.
Duh, jadi ngga sabar pengen cepet ketemu istri dan anak-anak... *sabaaaar.... tinggal tiga hari lagi...* :)
Singapura, 11 Desember 2006
*yang lagi kesepian dan kangen berat sama istri dan anak2* :) :)
Monday, November 20, 2006
Open House Lagi
Selama bulan Syawal tahun ini, sudah beberapa kali saya dan keluarga menghadiri acara open house yang diadakan oleh teman-teman di Singapura. Di hari pertama Lebaran, sampai tiga tempat kita kunjungi, Hougang, Tampines dan Braddell, belum lagi acara open house yang kita adakan sendiri di rumah, dan alhamdulillah cukup sukses dengan banyaknya teman-teman yang datang dan hadir di acara tersebut. Dan itu belum termasuk acara kumpul-kumpul lainnya, yang walaupun bukan berjudul open house, tapi tetap saja tidak jauh dari gathering dan makan-makan, seperti acara ulang tahunnya Zidan dan Arya, serta acara perpisahannya Wiwie.
Dalam seminggu terakhir ini, tercatat dua kali saya menghadiri acara Hari Raya open house lagi. Hari Minggu, 12 November 2006 yang lalu, saya membawa Inka dan Irza ke acara open house-nya Edianna, mantan rekan kerja saya, di rumahnya di Choa Chu Kang. Kita meninggalkan rumah sekitar jam 11:30 siang, dan menjemput Natalia dan kedua anaknya, Nigel dan Ernie dulu di Bukit Panjang, dan janjian ketemu dengan Ling Ling di bawah blok rumahnya Tante Edi sebelum naik ke atas. Natalia dan Ling Ling juga adalah mantan teman kerja saya dulu.
Kita sampai ke rumah Edi tepat waktunya untuk makan siang. :) Mertua-nya Edi memasak ayam goreng bumbu kuning khas Melayu yang enak sekali, dan Inka menghabiskan total empat potong ayam disana! Inka dan Irza juga asyik menonton film The Incredibles bersama-sama dengan Nigel, Ernie dan ketiga anak-anaknya Edi (yang sayangnya saya tidak tahu nama-namanya).
Anak-anak senang sekali disana. Kita meninggalkan rumah Edi sekitar jam setengah tiga siang, dan kita mengantar Natalia, Nigel dan Ernie dulu ke rumahnya sebelum pulang ke rumah. Foto-fotonya bisa dilihat disini.
Hari Sabtu, 18 November 2006 kemarin, saya, Inka dan Irza pergi ke acara open house lagi. Kali ini, giliran Yosi yang menyelenggarakan acara open house ini dengan mengundang beberapa teman anggota komunitas Indo-Sing lainnya. Acaranya diadakan di BBQ pit dekat dengan kolam renang, sehingga saya pun menyiapkan pakaian renang anak-anak, apalagi Inka dari siang memang sudah meminta ingin berenang.
Kita sampai disana sekitar jam enam sore, dan bertemu dengan Muda Ikhsan, Hani dan Anto di BBQ pit. Ikhsan sedang sibuk menyiapkan masakan spesialisasinya, sate Madura ala Moonstone Lane. :) Sedikit berbeda dengan Sate Braddell-nya Hany, sate Moonstone Lane ini lebih berbumbu, dan rasanya juga enak. Masing-masing sate itu memang punya rasa unik tersendiri, dan kedua-duanya memang enak. Ah, siapa ya yang bilang kalau di Singapura itu susah nyari sate yang enak? :) :)
Inka dan Irza pun segera mengenakan pakaian renang mereka, dan langsung nyebur ke kolam renang. Kolam renangnya besar dan bagus, dengan beberapa kolam kecil khusus untuk anak-anak dan untuk whirpool. Ketika mereka lagi asyik berenang, Ichan dan Nicole datang, disusul dengan tuan rumah Yosi yang juga baru turun lagi dari atas. Sayangnya, Alif dan Namira (kedua anaknya Yosi) tidak ada karena mereka sudah terbang ke Jakarta untuk berlibur.
Sekitar jam tujuh sore, Inka dan Irza selesai berenang, pas pada saat sate-nya sudah siap. Satenya dihidangkan dengan garlic bread dari Prima Rasa, dan mi goreng bikinan Yosi. Saya pun sempat mengantar Ichan (bersama Inka dan Irza) yang ditugaskan untuk membeli ikan bawal di supermarket Cold Storage di Katong Mall, dan Ikhsan pun membakar kedua ikan tersebut dengan saus khas Moonstone Lane spesialisasinya. Hasilnya adalah ikan bakar yang enak sekali, dan Inka dan Irza pun menyantap ikan bakar yang disajikan dengan nasi tersebut dengan lahapnya.
Walaupun tidak ada anak-anak lain seusia mereka, Inka dan Irza tetap senang sekali berada disana. Mereka langsung akrab dengan para Om dan Tante-nya, terutama Om Ikhsan dan Om Ichan, bercanda dan bermain. Inka dan Irza pun malah sempet akrab dengan pembantunya Yosi, yang kebetulan acara ngasuh anaknya lagi libur mengingat Alif dan Namira lagi ke Jakarta.
Foto-fotonya bisa dilihat disini. Sayangnya, batere kamera saya habis, padahal saya tidak membawa batere atau kamera cadangan, sehingga saya hanya bisa mengabadikan foto-foto selama satu jam pertama saja dari acara tersebut. Bahkan, tuan rumahnya saja sampai tidak sempat terfoto. Foto-foto lainnya harusnya ada di kameranya Ikhsan, mudah-mudahan bisa cepat beliau upload. :)
Dalam seminggu terakhir ini, tercatat dua kali saya menghadiri acara Hari Raya open house lagi. Hari Minggu, 12 November 2006 yang lalu, saya membawa Inka dan Irza ke acara open house-nya Edianna, mantan rekan kerja saya, di rumahnya di Choa Chu Kang. Kita meninggalkan rumah sekitar jam 11:30 siang, dan menjemput Natalia dan kedua anaknya, Nigel dan Ernie dulu di Bukit Panjang, dan janjian ketemu dengan Ling Ling di bawah blok rumahnya Tante Edi sebelum naik ke atas. Natalia dan Ling Ling juga adalah mantan teman kerja saya dulu.
Kita sampai ke rumah Edi tepat waktunya untuk makan siang. :) Mertua-nya Edi memasak ayam goreng bumbu kuning khas Melayu yang enak sekali, dan Inka menghabiskan total empat potong ayam disana! Inka dan Irza juga asyik menonton film The Incredibles bersama-sama dengan Nigel, Ernie dan ketiga anak-anaknya Edi (yang sayangnya saya tidak tahu nama-namanya).
Anak-anak senang sekali disana. Kita meninggalkan rumah Edi sekitar jam setengah tiga siang, dan kita mengantar Natalia, Nigel dan Ernie dulu ke rumahnya sebelum pulang ke rumah. Foto-fotonya bisa dilihat disini.
Hari Sabtu, 18 November 2006 kemarin, saya, Inka dan Irza pergi ke acara open house lagi. Kali ini, giliran Yosi yang menyelenggarakan acara open house ini dengan mengundang beberapa teman anggota komunitas Indo-Sing lainnya. Acaranya diadakan di BBQ pit dekat dengan kolam renang, sehingga saya pun menyiapkan pakaian renang anak-anak, apalagi Inka dari siang memang sudah meminta ingin berenang.
Kita sampai disana sekitar jam enam sore, dan bertemu dengan Muda Ikhsan, Hani dan Anto di BBQ pit. Ikhsan sedang sibuk menyiapkan masakan spesialisasinya, sate Madura ala Moonstone Lane. :) Sedikit berbeda dengan Sate Braddell-nya Hany, sate Moonstone Lane ini lebih berbumbu, dan rasanya juga enak. Masing-masing sate itu memang punya rasa unik tersendiri, dan kedua-duanya memang enak. Ah, siapa ya yang bilang kalau di Singapura itu susah nyari sate yang enak? :) :)
Inka dan Irza pun segera mengenakan pakaian renang mereka, dan langsung nyebur ke kolam renang. Kolam renangnya besar dan bagus, dengan beberapa kolam kecil khusus untuk anak-anak dan untuk whirpool. Ketika mereka lagi asyik berenang, Ichan dan Nicole datang, disusul dengan tuan rumah Yosi yang juga baru turun lagi dari atas. Sayangnya, Alif dan Namira (kedua anaknya Yosi) tidak ada karena mereka sudah terbang ke Jakarta untuk berlibur.
Sekitar jam tujuh sore, Inka dan Irza selesai berenang, pas pada saat sate-nya sudah siap. Satenya dihidangkan dengan garlic bread dari Prima Rasa, dan mi goreng bikinan Yosi. Saya pun sempat mengantar Ichan (bersama Inka dan Irza) yang ditugaskan untuk membeli ikan bawal di supermarket Cold Storage di Katong Mall, dan Ikhsan pun membakar kedua ikan tersebut dengan saus khas Moonstone Lane spesialisasinya. Hasilnya adalah ikan bakar yang enak sekali, dan Inka dan Irza pun menyantap ikan bakar yang disajikan dengan nasi tersebut dengan lahapnya.
Walaupun tidak ada anak-anak lain seusia mereka, Inka dan Irza tetap senang sekali berada disana. Mereka langsung akrab dengan para Om dan Tante-nya, terutama Om Ikhsan dan Om Ichan, bercanda dan bermain. Inka dan Irza pun malah sempet akrab dengan pembantunya Yosi, yang kebetulan acara ngasuh anaknya lagi libur mengingat Alif dan Namira lagi ke Jakarta.
Foto-fotonya bisa dilihat disini. Sayangnya, batere kamera saya habis, padahal saya tidak membawa batere atau kamera cadangan, sehingga saya hanya bisa mengabadikan foto-foto selama satu jam pertama saja dari acara tersebut. Bahkan, tuan rumahnya saja sampai tidak sempat terfoto. Foto-foto lainnya harusnya ada di kameranya Ikhsan, mudah-mudahan bisa cepat beliau upload. :)
Wednesday, November 15, 2006
Acara Perpisahan Tante Wiwie dan Ulang Tahun Tante Ellen
Pada hari Sabtu, 11 November 2006 yang lalu, saya, istri saya dan Inka pergi ke Pasir Ris Town Park nun jauh di timur Singapura sana, untuk menghadiri acara perpisahan Tante Wiwie dan ketiga anaknya, Abang Dzaky, Athaya dan Alita, yang akan pindah mengikuti Om Bubun ke Riyadh, Saudi Arabia pada akhir bulan ini. Walaupun hujan terus mengguyur Singapura sejak siang hari itu, kita sampai di Pasir Ris Town Park sekitar jam 5 sore. Sayangnya, Irza tidak ikut karena dia tertidur pas kita baru mau berangkat, mungkin kecapean karena dari pagi belum tidur.
Secara kebetulan, pada hari yang sama, Tante Ellen juga berulang tahun, sehingga kita pun sama-sama merayakan ulang tahun beliau disana, dengan kue ulang tahun berwarna biru yang khusus dibuat oleh Tante Neng, dari Dapur Bunda. Tante Ellen ini ternyata penggemar warna biru, dan itu juga yang menyebabkan adanya "pesan sponsor" yang meminta para tamu untuk datang memakai baju biru. Sayangnya, istri saya tidak memberitahu saya mengenai "pesan sponsor" tersebut, sehingga saya tidak tahu kalau saya harus memakai pakaian biru untuk datang ke acara tersebut. :) :)
Seperti biasa, makanan banyak tersedia disana, dan sate mendominasi menu yang disediakan disana. Sate kambing dan ayam panggang bumbu kecap (khas Indonesia, yang sungguh sangat enak sekali) disediakan oleh Tante Enji, sate padang dari Tante Ellen dan tentu saja, "the one and only" sate ayam Braddell dari Tante Hany. Om Iif dan Om Yan yang volunteer menyediakan waktu dan tenaga untuk kipas-kipas dan menjadi "tukang sate" pada hari itu.
Mengingat hujan gerimis yang terus turun, Inka tidak mempunyai banyak kesempatan untuk bergabung untuk bermain bersama teman-temannya. Athaya dan Aily ada disana, dan juga Hanifa, Falin dan Ika. Zidan juga ada disana dan sempat menanyakan Irza, yang sayangnya tidak ikut pada hari itu. Padahal, Zidan dan Syifa keesokan harinya sudah pulang kembali ke Jakarta, dan akan tinggal bersama Ummi-nya disana.
Foto-fotonya bisa dilihat disini, dan juga disini (courtesy of Tante Hany), disini (courtesy of Tante Shinta), disini (courtesy of Tante Kandy) dan disini (courtesy of Om Judhi).
[English version]
Secara kebetulan, pada hari yang sama, Tante Ellen juga berulang tahun, sehingga kita pun sama-sama merayakan ulang tahun beliau disana, dengan kue ulang tahun berwarna biru yang khusus dibuat oleh Tante Neng, dari Dapur Bunda. Tante Ellen ini ternyata penggemar warna biru, dan itu juga yang menyebabkan adanya "pesan sponsor" yang meminta para tamu untuk datang memakai baju biru. Sayangnya, istri saya tidak memberitahu saya mengenai "pesan sponsor" tersebut, sehingga saya tidak tahu kalau saya harus memakai pakaian biru untuk datang ke acara tersebut. :) :)
Seperti biasa, makanan banyak tersedia disana, dan sate mendominasi menu yang disediakan disana. Sate kambing dan ayam panggang bumbu kecap (khas Indonesia, yang sungguh sangat enak sekali) disediakan oleh Tante Enji, sate padang dari Tante Ellen dan tentu saja, "the one and only" sate ayam Braddell dari Tante Hany. Om Iif dan Om Yan yang volunteer menyediakan waktu dan tenaga untuk kipas-kipas dan menjadi "tukang sate" pada hari itu.
Mengingat hujan gerimis yang terus turun, Inka tidak mempunyai banyak kesempatan untuk bergabung untuk bermain bersama teman-temannya. Athaya dan Aily ada disana, dan juga Hanifa, Falin dan Ika. Zidan juga ada disana dan sempat menanyakan Irza, yang sayangnya tidak ikut pada hari itu. Padahal, Zidan dan Syifa keesokan harinya sudah pulang kembali ke Jakarta, dan akan tinggal bersama Ummi-nya disana.
Foto-fotonya bisa dilihat disini, dan juga disini (courtesy of Tante Hany), disini (courtesy of Tante Shinta), disini (courtesy of Tante Kandy) dan disini (courtesy of Om Judhi).
[English version]
Sunday, November 05, 2006
Acara ulang tahun Zidan dan Arya
Pada hari Sabtu, 4 November 2006 kemarin, Inka dan Irza pergi ke Regent Heights untuk menghadiri acara ulang tahun Zidan dan Arya. Zidan, putra dari Om Haris, merayakan ulang tahunnya yang keenam, sedangkan Arya, putra dari Om Yan dan Tante Damar, merayakan ulang tahunnya yang kesembilan. Acara tersebut diadakan di barbeque pit yang terletak di dekat kolam renang bersusun dan playground yang ada di kompleks apartemen itu.
Kita sampai di tempat acara sekitar jam 1 siang, dan Inka dan Irza langsung bermain bersama Zidan dan Arya di playground. Selain keluarga Om Haris dan Om Yan, beberapa tamu yang sudah datang diantaranya adalah Om Budi dan Tante Echie, yang datang bersama Adam dan Maira, serta Tante Hany yang datang hanya bersama Hanan (tanpa Haifa dan Om Iwan).
Beberapa saat kemudian, Inka dan Irza pun mulai mengenakan pakaian renang mereka dan langsung terjun berenang, diikuti oleh Zidan dan Arya. Mereka asyik sekali berenang dan mencoba setiap kolam yang ada (ada beberapa kolam renang yang disusun bertingkat, bagus sekali), membuat anak-anak lain seperti Hanan, Izan dan Ika pun ikut terjun ke kolam renang.
Setelah selesai berenang, mereka berganti baju dan kemudian kembali ke barbeque pit. Inka kemudian bergabung dengan Tante Iif untuk ikut membantu membakar sate. Biasanya Inka mendapatkan "kursus" membakar sate dari Tante Hany, tapi untuk hari itu, Inka mendapatkan "kursus" membakar sate-nya (paling tidak, bagian "kipas-kipas"-nya) dari Tante Iif dan Ummi (nenek-nya Zidan). Selain sate ayam, mereka juga membakar sate udang, dan ternyata Inka dan Irza lebih memilih sate udangnya dibandingkan sate ayamnya, tumben. :)
Acara berikutnya adalah acara tiup lilin dan potong kue. Ada dua kue ulang tahun yang dipersiapkan oleh Tante Neng dari Dapur Bunda, kue Batman untuk Zidan dan kue Superman untuk Arya. Zidan sempat kesal ketika teman-temannya (dan bukan dia) yang meniup lilin di kue-nya, sehingga akhirnya acara tiup lilinnya sempat harus diulang, setelah anak-anak yang lain diberi pengertian untuk tidak meniup lilinnya, mengingat bukan mereka yang berulang tahun. :) Zidan dan Arya juga memotong kue-kue tersebut dan membagikannya kepada semua anak-anak (dan orang tuanya juga, tentu saja). :)
Semakin sore, semakin banyak tamu-tamu yang datang. Beberapa tamu yang datang diantaranya adalah Om Niko dan Tante Mirna yang datang bersama Kinara, Om Adhi dan Tante Cindy yang datang bersama Dandy, Tante Shinta dan Aidan (tanpa Om Wisnu), Om Roni dan Tante Gita yang datang bersama Fathir, Om Judhi dan Tante Ami yang datang bersama Aily and Algo, Om Duddy dan Tante Ellen yang datang bersama Iffah, dan juga tidak ketinggalan Tante Wiwie yang datang bersama Athaya and Alita.
Selain itu, masih banyak juga tamu-tamu lainnya yang datang, yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu. :) Bahkan, setelah melihat foto dari Om Judhi (yang memang datang agak sorean) disini, terlihat masih banyak tamu-tamu lain yang datang setelah kita meninggalkan lokasi acara pada sekitar jam 4:45 sore. Padahal, secara resminya acara akan selesai sekitar jam 5. :) Menandakan, banyak sekali tamu-tamu yang datang pada hari itu.
Foto-fotonya bisa dilihat disini, disini (courtesy of Om Judhi) dan disini (courtesy of Tante Hany).
[English version]
Kita sampai di tempat acara sekitar jam 1 siang, dan Inka dan Irza langsung bermain bersama Zidan dan Arya di playground. Selain keluarga Om Haris dan Om Yan, beberapa tamu yang sudah datang diantaranya adalah Om Budi dan Tante Echie, yang datang bersama Adam dan Maira, serta Tante Hany yang datang hanya bersama Hanan (tanpa Haifa dan Om Iwan).
Beberapa saat kemudian, Inka dan Irza pun mulai mengenakan pakaian renang mereka dan langsung terjun berenang, diikuti oleh Zidan dan Arya. Mereka asyik sekali berenang dan mencoba setiap kolam yang ada (ada beberapa kolam renang yang disusun bertingkat, bagus sekali), membuat anak-anak lain seperti Hanan, Izan dan Ika pun ikut terjun ke kolam renang.
Setelah selesai berenang, mereka berganti baju dan kemudian kembali ke barbeque pit. Inka kemudian bergabung dengan Tante Iif untuk ikut membantu membakar sate. Biasanya Inka mendapatkan "kursus" membakar sate dari Tante Hany, tapi untuk hari itu, Inka mendapatkan "kursus" membakar sate-nya (paling tidak, bagian "kipas-kipas"-nya) dari Tante Iif dan Ummi (nenek-nya Zidan). Selain sate ayam, mereka juga membakar sate udang, dan ternyata Inka dan Irza lebih memilih sate udangnya dibandingkan sate ayamnya, tumben. :)
Acara berikutnya adalah acara tiup lilin dan potong kue. Ada dua kue ulang tahun yang dipersiapkan oleh Tante Neng dari Dapur Bunda, kue Batman untuk Zidan dan kue Superman untuk Arya. Zidan sempat kesal ketika teman-temannya (dan bukan dia) yang meniup lilin di kue-nya, sehingga akhirnya acara tiup lilinnya sempat harus diulang, setelah anak-anak yang lain diberi pengertian untuk tidak meniup lilinnya, mengingat bukan mereka yang berulang tahun. :) Zidan dan Arya juga memotong kue-kue tersebut dan membagikannya kepada semua anak-anak (dan orang tuanya juga, tentu saja). :)
Semakin sore, semakin banyak tamu-tamu yang datang. Beberapa tamu yang datang diantaranya adalah Om Niko dan Tante Mirna yang datang bersama Kinara, Om Adhi dan Tante Cindy yang datang bersama Dandy, Tante Shinta dan Aidan (tanpa Om Wisnu), Om Roni dan Tante Gita yang datang bersama Fathir, Om Judhi dan Tante Ami yang datang bersama Aily and Algo, Om Duddy dan Tante Ellen yang datang bersama Iffah, dan juga tidak ketinggalan Tante Wiwie yang datang bersama Athaya and Alita.
Selain itu, masih banyak juga tamu-tamu lainnya yang datang, yang saya tidak bisa sebutkan satu persatu. :) Bahkan, setelah melihat foto dari Om Judhi (yang memang datang agak sorean) disini, terlihat masih banyak tamu-tamu lain yang datang setelah kita meninggalkan lokasi acara pada sekitar jam 4:45 sore. Padahal, secara resminya acara akan selesai sekitar jam 5. :) Menandakan, banyak sekali tamu-tamu yang datang pada hari itu.
Foto-fotonya bisa dilihat disini, disini (courtesy of Om Judhi) dan disini (courtesy of Tante Hany).
[English version]
Monday, October 30, 2006
Hari Raya Open House
Pada hari Sabtu, 28 Oktober 2006 yang lalu, saya dan istri mengadakan acara Hari Raya Open House di rumah. Saya mengundang beberapa teman kantor dan mantan teman kantor, beberapa teman saya dari komunitas Indo-Sing, dan beberapa temen istri saya dari komunitas IndoSing-Mums. Acara berlangsung dari jam 1 siang sampai jam 6 malam, walaupun masih ada tamu hingga jam 9 malam.
Duddy, Ellen dan Iffah adalah tamu pertama kita. Sayangnya, saya tidak sempat mengambil foto mereka waktu itu, mohon maaf sekali Aa Duddy dan Teh Ellen. :) Mereka mampir ke rumah sebelum berangkat ke acaranya Iif di Sengkang.
Beberapa saat kemudian, mantan teman kerja saya, Natalia, datang bersama kedua anaknya, Nigel dan Ernie. Sayangnya, Eric, suami Natalia, tidak bisa datang karena beliau harus mengikuti acara company retreat di Johor Bahru, Malaysia. Muda Ikhsan datang tidak lama kemudian, bersama calon istrinya Hani, dan calon ibu mertuanya (ibuya Hani).
Tetangga terdekat kita, Pambudi dan Dini, datang bersama Ilma dan Adrian, walaupun tanpa Nadia yang tidur di rumah. Tidak lama kemudian, Enon Laila dan Satya juga datang bersama Danin. Pada saat itu, XBox di rumah sudah dinyalakan dan anak-anak pun asyik bermain XBox, sementara para orang tuanya asyik ngobrol.
Salah seorang teman kerja saya, Yat Keen, datang hampir pada saat yang bersamaan dengan kedatangan Emir Faisal, salah seorang IT geek-nya Indo-Sing. :) Sayangnya, pada saat Emir tiba, Ikhsan sudah keburu pulang. Namun kemudian, Audi, Erina dan Rifa pun datang bersama-sama dengan eRBe dan Tyty (kebalikan dari Ellen, mereka ke Sengkang dulu baru ke rumah kita), disusul dengan kedatangan Yolli dan Baby. Salah seorang teman kuliah saya waktu di UI dulu, yang juga adalah member pasif dari milis Indo-Sing, Henry Palit, ikut bergabung.
Tamu berikutnya yang datang adalah teman kerja saya, Zulkifli, yang datang lengkap bersama istrinya Syarifah, dan tiga anaknya, Asma, Muhammad dan bayi Hilwa. Natalia senang sekali menggendong bayi Hilwa, sementara Asma dan Muhammad ikut bergabung bersama Inka, Nigel dan Ernie bermain XBox. Irza sendiri sudah keburu tidur siang, mungkin karena capek. Walaupun demikian, anak-anak yang lain asyik bermain dan tidak kelihatan capeknya. :)
Salah satu teman kuliah waktu di Gunadarma, Boyke, juga datang bersama istrinya, Dety. Kebetulan, mereka sedang berlibur di Singapura setelah berlebaran di Kuala Lumpur, dan alhamdulillah mereka bisa menyempatkan diri untuk mampir ke rumah untuk acara tersebut. Beberapa saat kemudian, Lia juga mampir bersama suami dan kedua anak-anaknya, Amjad dan Sheerin. Tamu terakhir kita pada malam itu adalah Linda, salah seorang teman istri saya di komunitas ISM.
Alhamdulillah, cukup banyak teman-teman yang datang, dan secara keseluruhan, acaranya berjalan dengan lancar. Atas nama seluruh keluarga, saya dan istri mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang bisa datang ke acara tersebut.
Foto-foto lainnya bisa dilihat disini dan juga disini (courtesy of Tyty).
[English version]
Duddy, Ellen dan Iffah adalah tamu pertama kita. Sayangnya, saya tidak sempat mengambil foto mereka waktu itu, mohon maaf sekali Aa Duddy dan Teh Ellen. :) Mereka mampir ke rumah sebelum berangkat ke acaranya Iif di Sengkang.
Beberapa saat kemudian, mantan teman kerja saya, Natalia, datang bersama kedua anaknya, Nigel dan Ernie. Sayangnya, Eric, suami Natalia, tidak bisa datang karena beliau harus mengikuti acara company retreat di Johor Bahru, Malaysia. Muda Ikhsan datang tidak lama kemudian, bersama calon istrinya Hani, dan calon ibu mertuanya (ibuya Hani).
Tetangga terdekat kita, Pambudi dan Dini, datang bersama Ilma dan Adrian, walaupun tanpa Nadia yang tidur di rumah. Tidak lama kemudian, Enon Laila dan Satya juga datang bersama Danin. Pada saat itu, XBox di rumah sudah dinyalakan dan anak-anak pun asyik bermain XBox, sementara para orang tuanya asyik ngobrol.
Salah seorang teman kerja saya, Yat Keen, datang hampir pada saat yang bersamaan dengan kedatangan Emir Faisal, salah seorang IT geek-nya Indo-Sing. :) Sayangnya, pada saat Emir tiba, Ikhsan sudah keburu pulang. Namun kemudian, Audi, Erina dan Rifa pun datang bersama-sama dengan eRBe dan Tyty (kebalikan dari Ellen, mereka ke Sengkang dulu baru ke rumah kita), disusul dengan kedatangan Yolli dan Baby. Salah seorang teman kuliah saya waktu di UI dulu, yang juga adalah member pasif dari milis Indo-Sing, Henry Palit, ikut bergabung.
Tamu berikutnya yang datang adalah teman kerja saya, Zulkifli, yang datang lengkap bersama istrinya Syarifah, dan tiga anaknya, Asma, Muhammad dan bayi Hilwa. Natalia senang sekali menggendong bayi Hilwa, sementara Asma dan Muhammad ikut bergabung bersama Inka, Nigel dan Ernie bermain XBox. Irza sendiri sudah keburu tidur siang, mungkin karena capek. Walaupun demikian, anak-anak yang lain asyik bermain dan tidak kelihatan capeknya. :)
Salah satu teman kuliah waktu di Gunadarma, Boyke, juga datang bersama istrinya, Dety. Kebetulan, mereka sedang berlibur di Singapura setelah berlebaran di Kuala Lumpur, dan alhamdulillah mereka bisa menyempatkan diri untuk mampir ke rumah untuk acara tersebut. Beberapa saat kemudian, Lia juga mampir bersama suami dan kedua anak-anaknya, Amjad dan Sheerin. Tamu terakhir kita pada malam itu adalah Linda, salah seorang teman istri saya di komunitas ISM.
Alhamdulillah, cukup banyak teman-teman yang datang, dan secara keseluruhan, acaranya berjalan dengan lancar. Atas nama seluruh keluarga, saya dan istri mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang bisa datang ke acara tersebut.
Foto-foto lainnya bisa dilihat disini dan juga disini (courtesy of Tyty).
[English version]
Thursday, October 26, 2006
Merayakan Idul Fitri di Singapura
Pada hari Selasa, 24 Oktober 2006, kami sekeluarga untuk pertama kalinya merayakan Hari Raya Idul Fitri di Singapura, setelah 6 tahun terakhir kami tinggal di Singapura, kami selalu pulang mudik ke Indonesia untuk merayakan Lebaran bersama keluarga dan sanak saudara disana. Untuk tahun ini, kami tidak bisa pulang mudik ke Singapura karena Inka sudah mulai sekolah di primary 1 (SD kelas 1), dan pada hari ini (Kamis, 26 Oktober 2006) dia harus menghadapi ujian akhir tahun untuk kenaikan kelas ke primary 2. Mudah-mudahan, tahun depan jadwal ujiannya tidak bentrok dengan Lebaran supaya kita bisa mudik ke Indonesia dan berlebaran disana, Insya Allah.
Kita memulai Hari Raya tersebut pagi-pagi dengan melakukan shalat ied di lapangan seberang stasiun MRT Bukit Gombak, sekitar 15 menit dari rumah. Kita sampai di lapangan tersebut sekitar jam 7:45 pagi, dan shalat ied dimulai pada jam 8:15 pagi, dilanjutkan khotbah yang disampaikan dalam bahasa Melayu. Acara selesai sekitar jam 9 pagi, dan kita pun pulang ke rumah, untuk saling bermaaf-maafan dan bersiap-siap untuk pergi ke tujuan pertama kita, Hougang.
Kita sampai di rumah Tyty dan eRBe di Hougang sekitar jam 10:15 pagi, dan ternyata kita adalah tamu pertama yang datang berkunjung kesana. :) Sekitar 15 menit kemudian, Muda Ikhsan datang bersama Hani, salah seorang teman (atau "teman"?) satu kos-nya. Audi, Erina dan Rifa menyusul kemudian. Sayangnya, Yolli yang tadinya udah janjian sama saya untuk ketemuan disana, baru datang jam 12 siang jadi tidak sempet ketemu.
Disana, Inka asyik bermain Playstation yang disediakan oleh om eRBe, sementara Irza malah sibuk bermain-main dengan gitarnya om eRBe. Walah, kunci gitarnya diputer-puter sama Irza. :) Terpaksa deh nanti om eRBe harus setem ulang gitarnya kalo mau main lagi, hahaha. Maaf ya om, Irza baru pertama kali mainin gitar sih. :) :)
Saya sendiri sibuk mencoba semua makanan yang disediakan oleh tuan rumah Tyty. :) Masakan yang saya coba adalah gudeg Yogyakarta (menurut kabar yang saya dengar, gudeg adalah salah satu spesialisasinya Tyty) dan semur daging, yang alhamdulillah nikmat sekali. Walah, perut saya sudah terasa penuh, padahal kita belum sampai di Tampines!
Foto-foto di Hougang bisa dilihat disini, dan juga disini (courtesy of Tyty).
Kita meninggalkan Hougang sekitar jam 12 siang, bersama-sama dengan Ikhsan dan Hani, dan menuju tempat tujuan kedua, Tampines. Ini adalah acara halal-bihalal terbesar untuk komunitas Indonesia di Singapura pada hari itu. Diselenggarakan oleh tuan rumah Ellen, Wiwie dan beberapa anggota geng Tampines lainnya, acara tersebut diselenggarakan di sebuah communal hall tepat di samping blok 727 Tampines Street 71.
Kita sampai di Tampines sekitar jam 12:30 siang, dan langsung bersalam-salaman dengan yang saya dan Ikhsan kenal. Harap maklum, banyak sekali orang-orang yang berada disana, tidak mungkin saya bisa kenal dengan semua orang. Serunya, ternyata banyak juga orang yang mengenali Muda Ikhsan dari namanya, karena beliau sering aktif di milis Indo-Sing. :)
Communal hall tersebut berlokasi tidak jauh dari sebuah playground, sehingga tentu saja, Inka dan Irza asyik bermain disana dengan teman-temannya. Saya melihat Irza langsung bermain dengan Zidan, sementara Inka, seperti biasa, membutuhkan waktu (kayak mesin disel, nunggu panas, hahaha) sebelum bisa bergabung dan bermain dengan teman-temannya, seperti Hanifa, Hanan, Aily dan Athaya. Selain itu, banyak sekali anak-anak lainnya yang berada disana. Saking banyaknya, sampai saya pun tidak tahu nama-nama dari anak-anak yang saja jepret dengan kamera saya. :) Untungnya, Mbak Lia mau menjadi informan untuk membantu saya memasang nama (caption) di foto anak-anak yang saya tidak tahu namanya. :)
Bagaimana dengan makanannya? :) Jangan ditanya... :) :) Banyak sekali makanan yang tersedia, bahkan dengan segitu banyaknya orang sekalipun, suplai makanan terlihat terus berjalan dan tidak pernah habis. Saya sendiri menyempatkan untuk menikmati rujak aceh-nya Nonong, dan mie bakso spesial-nya Wiwie. Bahkan ketika acara berakhir, masih banyak makanan yang tersisa sehingga seperti biasa, para ibu melakukan ritual "penjarahan" mereka untuk "menyelamatkan" makanan-makanan yang tersisa. :)
Foto-foto di Tampines bisa dilihat disini, dan juga disini (courtesy of Hany), disini (courtesy of Judhi), disini (courtesy of Ati) dan disini.
Acara selesai sekitar jam 2 siang, dan kita pun memutuskan untuk pulang dulu ke rumah, sebelum berangkat kembali menuju tujuan berikutnya, Braddell. Kita sampai rumah Hany di Braddell sekitar jam 4:45 sore, dan seperti halnya di Hougang, kita adalah tamu yang pertama datang. Hore! :) Ini berarti, kita adalah tamu pertama yang menikmati sate Braddell yang terkenal itu. Inka dan Irza pun langsung bermain dengan Hanan dan Haifa. Sayangnya, Iwan sedang tidak ada di rumah karena mendadak harus kembali ke kantor (coba ya, hari Lebaran gitu loh!).
Duddy, Ellen dan Iffah, bersama double Iif dan Ika (tapi tanpa Izan), plus Fivtanto datang beberapa saat kemudian. Dan pada saat itu, saya sudah menghabiskan sekitar delapan tusuk sate, and still counting... *lirik Om Iif dengan tampang puas*. :) :) Inka dan Irza pun asyik membantu Tante Hany membakar sate. Inilah yang namanya "regenerasi". :) Selain sate, tuan rumah juga menyediakan soto betawi yang alhamdulillah enak sekali. :)
Foto-foto di Braddell bisa dilihat disini.
Beberapa tamu lain pun datang menjelang malam, dan kita pun pamit untuk pulang kembali ke rumah selepas Maghrib. Kita sampai di rumah sekitar jam 7:45 malam, dan apakah acara kita selesai sampai disitu? Tidak juga! :) :) Tetangga satu blok Pambudi dan Dini, beserta putri mereka Nadia, datang ke rumah untuk bersilaturahmi dan makan malam. Dengan obrolan-obrolan seru khas Pambudi, makan malam pun berjalan dengan asyik. Sayang sekali, mungkin saking capeknya, kita tidak sempat membuat foto-foto pas makan malam itu.
Alhamdulillah, hari yang indah sekali. Walaupun kita terlihat capek, tapi semuanya benar-benar senang merayakan Hari Raya pada hari itu. Merayakan Hari Raya Idul Fitri di Singapura ternyata tidak separah yang diperkirakan. :)
Kita memulai Hari Raya tersebut pagi-pagi dengan melakukan shalat ied di lapangan seberang stasiun MRT Bukit Gombak, sekitar 15 menit dari rumah. Kita sampai di lapangan tersebut sekitar jam 7:45 pagi, dan shalat ied dimulai pada jam 8:15 pagi, dilanjutkan khotbah yang disampaikan dalam bahasa Melayu. Acara selesai sekitar jam 9 pagi, dan kita pun pulang ke rumah, untuk saling bermaaf-maafan dan bersiap-siap untuk pergi ke tujuan pertama kita, Hougang.
Kita sampai di rumah Tyty dan eRBe di Hougang sekitar jam 10:15 pagi, dan ternyata kita adalah tamu pertama yang datang berkunjung kesana. :) Sekitar 15 menit kemudian, Muda Ikhsan datang bersama Hani, salah seorang teman (atau "teman"?) satu kos-nya. Audi, Erina dan Rifa menyusul kemudian. Sayangnya, Yolli yang tadinya udah janjian sama saya untuk ketemuan disana, baru datang jam 12 siang jadi tidak sempet ketemu.
Disana, Inka asyik bermain Playstation yang disediakan oleh om eRBe, sementara Irza malah sibuk bermain-main dengan gitarnya om eRBe. Walah, kunci gitarnya diputer-puter sama Irza. :) Terpaksa deh nanti om eRBe harus setem ulang gitarnya kalo mau main lagi, hahaha. Maaf ya om, Irza baru pertama kali mainin gitar sih. :) :)
Saya sendiri sibuk mencoba semua makanan yang disediakan oleh tuan rumah Tyty. :) Masakan yang saya coba adalah gudeg Yogyakarta (menurut kabar yang saya dengar, gudeg adalah salah satu spesialisasinya Tyty) dan semur daging, yang alhamdulillah nikmat sekali. Walah, perut saya sudah terasa penuh, padahal kita belum sampai di Tampines!
Foto-foto di Hougang bisa dilihat disini, dan juga disini (courtesy of Tyty).
Kita meninggalkan Hougang sekitar jam 12 siang, bersama-sama dengan Ikhsan dan Hani, dan menuju tempat tujuan kedua, Tampines. Ini adalah acara halal-bihalal terbesar untuk komunitas Indonesia di Singapura pada hari itu. Diselenggarakan oleh tuan rumah Ellen, Wiwie dan beberapa anggota geng Tampines lainnya, acara tersebut diselenggarakan di sebuah communal hall tepat di samping blok 727 Tampines Street 71.
Kita sampai di Tampines sekitar jam 12:30 siang, dan langsung bersalam-salaman dengan yang saya dan Ikhsan kenal. Harap maklum, banyak sekali orang-orang yang berada disana, tidak mungkin saya bisa kenal dengan semua orang. Serunya, ternyata banyak juga orang yang mengenali Muda Ikhsan dari namanya, karena beliau sering aktif di milis Indo-Sing. :)
Communal hall tersebut berlokasi tidak jauh dari sebuah playground, sehingga tentu saja, Inka dan Irza asyik bermain disana dengan teman-temannya. Saya melihat Irza langsung bermain dengan Zidan, sementara Inka, seperti biasa, membutuhkan waktu (kayak mesin disel, nunggu panas, hahaha) sebelum bisa bergabung dan bermain dengan teman-temannya, seperti Hanifa, Hanan, Aily dan Athaya. Selain itu, banyak sekali anak-anak lainnya yang berada disana. Saking banyaknya, sampai saya pun tidak tahu nama-nama dari anak-anak yang saja jepret dengan kamera saya. :) Untungnya, Mbak Lia mau menjadi informan untuk membantu saya memasang nama (caption) di foto anak-anak yang saya tidak tahu namanya. :)
Bagaimana dengan makanannya? :) Jangan ditanya... :) :) Banyak sekali makanan yang tersedia, bahkan dengan segitu banyaknya orang sekalipun, suplai makanan terlihat terus berjalan dan tidak pernah habis. Saya sendiri menyempatkan untuk menikmati rujak aceh-nya Nonong, dan mie bakso spesial-nya Wiwie. Bahkan ketika acara berakhir, masih banyak makanan yang tersisa sehingga seperti biasa, para ibu melakukan ritual "penjarahan" mereka untuk "menyelamatkan" makanan-makanan yang tersisa. :)
Foto-foto di Tampines bisa dilihat disini, dan juga disini (courtesy of Hany), disini (courtesy of Judhi), disini (courtesy of Ati) dan disini.
Acara selesai sekitar jam 2 siang, dan kita pun memutuskan untuk pulang dulu ke rumah, sebelum berangkat kembali menuju tujuan berikutnya, Braddell. Kita sampai rumah Hany di Braddell sekitar jam 4:45 sore, dan seperti halnya di Hougang, kita adalah tamu yang pertama datang. Hore! :) Ini berarti, kita adalah tamu pertama yang menikmati sate Braddell yang terkenal itu. Inka dan Irza pun langsung bermain dengan Hanan dan Haifa. Sayangnya, Iwan sedang tidak ada di rumah karena mendadak harus kembali ke kantor (coba ya, hari Lebaran gitu loh!).
Duddy, Ellen dan Iffah, bersama double Iif dan Ika (tapi tanpa Izan), plus Fivtanto datang beberapa saat kemudian. Dan pada saat itu, saya sudah menghabiskan sekitar delapan tusuk sate, and still counting... *lirik Om Iif dengan tampang puas*. :) :) Inka dan Irza pun asyik membantu Tante Hany membakar sate. Inilah yang namanya "regenerasi". :) Selain sate, tuan rumah juga menyediakan soto betawi yang alhamdulillah enak sekali. :)
Foto-foto di Braddell bisa dilihat disini.
Beberapa tamu lain pun datang menjelang malam, dan kita pun pamit untuk pulang kembali ke rumah selepas Maghrib. Kita sampai di rumah sekitar jam 7:45 malam, dan apakah acara kita selesai sampai disitu? Tidak juga! :) :) Tetangga satu blok Pambudi dan Dini, beserta putri mereka Nadia, datang ke rumah untuk bersilaturahmi dan makan malam. Dengan obrolan-obrolan seru khas Pambudi, makan malam pun berjalan dengan asyik. Sayang sekali, mungkin saking capeknya, kita tidak sempat membuat foto-foto pas makan malam itu.
Alhamdulillah, hari yang indah sekali. Walaupun kita terlihat capek, tapi semuanya benar-benar senang merayakan Hari Raya pada hari itu. Merayakan Hari Raya Idul Fitri di Singapura ternyata tidak separah yang diperkirakan. :)
Tuesday, October 17, 2006
Buka Puasa Bersama Lagi
Alhamdulillah, ternyata menjalankan ibadah puasa di negara kecil ini ternyata tidak seberat yang dibayangkan orang. Paling tidak, saya yakin menjalankan ibadah puasa disini tidak akan seberat menjalankan ibadah puasa di negara-negara benua lain seperti di Eropa atau di Amerika Serikat. Selain karena di Singapura banyak warga Melayu Muslim yang juga sama-sama menjalankan ibadah puasa, disini juga banyak sekali orang Indonesia yang bermukim di Singapura, dan sama-sama menjalankan ibadah puasa.
Selama dua minggu terakhir ini, tercatat sudah beberapa kali saya dan istri menghadiri undangan buka puasa bersama dari rekan-rekan komunitas warga negara Indonesia di Singapura. Setelah beberapa minggu lalu, kami menghadiri acara buka puasa bersama di rumah Aan (sekaligus farewell beliau dan Wiwied) dan di rumah Emil dan Nonong (yang alhamdulillah hari ini baru saja melahirkan anaknya yang keempat), minggu lalu kita juga menghadiri undangan berbuka puasa dari Pambudi dan Dini, serta dari Judhi dan Ami.
Pada tanggal 11 Oktober 2006, tetangga kita pasangan Pambudi dan Dini mengundang saya dan istri, juga rekan Satya dan Enon (Laila), untuk berbuka puasa bersama di Sakura Japanese Buffet Restaurant di kompleks Omni Theatre, Singapore Science Centre, Jurong East. Pilihan makanan yang disediakan ternyata cukup banyak dan bervariasi, mulai dari makanan khas Jepang seperti sushi, tempura sampai teppanyaki yang dimasak langsung, appetizer seperti oyster dan kerang, makanan utama seperti ayam teriyaki, kambing bumbu herbal, nasi goreng, hingga dessert berupa cheesecake, chocolate cake, dan es krim.
Acaranya juga lumayan seru dengan topik obrolan yang bermacam-macam, benar-benar refreshing mengingat kita memang cukup jarang bertemu dan mengobrol seperti itu. Ditambah lagi acara selingan berupa permainan sulap dari Pambudi (beliau bersama putrinya, Ilma, adalah tukang sulap yang handal). Kebetulan Ilma juga hadir di acara tersebut, dan dia ikut membantu Bapaknya untuk menghadirkan acara sulap sebagai selingan. Foto-fotonya bisa dilihat disini.
Pada tanggal 14 Oktober 2006, kita sekeluarga berkunjung ke rumah Judhi dan Ami di daerah Geylang East, Paya Lebar, untuk menghadiri acara buka puasa bersama disana. Acara tersebut juga dilengkapi dengan sesi "pencerahan" (khutbah) dari Pak "Ustadz" Duddy yang membahas tentang "ilmu", yang dimulai tepat setelah kita sampai sekitar jam 6 sore, dan selesai tepat sebelum waktu berbuka puasa.
Sementara para orang tua asyik menikmati semua hidangan yang disajikan oleh tuan rumah, para anak-anak asyik bermain bersama. Inka dan Irza asyik bermain dengan teman-teman mereka di sebuah tempat bermain (playground) yang terletak tidak jauh dari ruangan club house tempat acara diadakan. Beberapa teman yang mereka temui disana diantaranya adalah Aily dan Algo (tuan rumah untuk malam itu), Marsya, Fadzil dan Naira, Abang Dzaky, Athaya dan Alita, Hanifa, Iffah, dan beberapa teman lainnya.
Foto-fotonya bisa dilihat disini.
Selama dua minggu terakhir ini, tercatat sudah beberapa kali saya dan istri menghadiri undangan buka puasa bersama dari rekan-rekan komunitas warga negara Indonesia di Singapura. Setelah beberapa minggu lalu, kami menghadiri acara buka puasa bersama di rumah Aan (sekaligus farewell beliau dan Wiwied) dan di rumah Emil dan Nonong (yang alhamdulillah hari ini baru saja melahirkan anaknya yang keempat), minggu lalu kita juga menghadiri undangan berbuka puasa dari Pambudi dan Dini, serta dari Judhi dan Ami.
Pada tanggal 11 Oktober 2006, tetangga kita pasangan Pambudi dan Dini mengundang saya dan istri, juga rekan Satya dan Enon (Laila), untuk berbuka puasa bersama di Sakura Japanese Buffet Restaurant di kompleks Omni Theatre, Singapore Science Centre, Jurong East. Pilihan makanan yang disediakan ternyata cukup banyak dan bervariasi, mulai dari makanan khas Jepang seperti sushi, tempura sampai teppanyaki yang dimasak langsung, appetizer seperti oyster dan kerang, makanan utama seperti ayam teriyaki, kambing bumbu herbal, nasi goreng, hingga dessert berupa cheesecake, chocolate cake, dan es krim.
Acaranya juga lumayan seru dengan topik obrolan yang bermacam-macam, benar-benar refreshing mengingat kita memang cukup jarang bertemu dan mengobrol seperti itu. Ditambah lagi acara selingan berupa permainan sulap dari Pambudi (beliau bersama putrinya, Ilma, adalah tukang sulap yang handal). Kebetulan Ilma juga hadir di acara tersebut, dan dia ikut membantu Bapaknya untuk menghadirkan acara sulap sebagai selingan. Foto-fotonya bisa dilihat disini.
Pada tanggal 14 Oktober 2006, kita sekeluarga berkunjung ke rumah Judhi dan Ami di daerah Geylang East, Paya Lebar, untuk menghadiri acara buka puasa bersama disana. Acara tersebut juga dilengkapi dengan sesi "pencerahan" (khutbah) dari Pak "Ustadz" Duddy yang membahas tentang "ilmu", yang dimulai tepat setelah kita sampai sekitar jam 6 sore, dan selesai tepat sebelum waktu berbuka puasa.
Sementara para orang tua asyik menikmati semua hidangan yang disajikan oleh tuan rumah, para anak-anak asyik bermain bersama. Inka dan Irza asyik bermain dengan teman-teman mereka di sebuah tempat bermain (playground) yang terletak tidak jauh dari ruangan club house tempat acara diadakan. Beberapa teman yang mereka temui disana diantaranya adalah Aily dan Algo (tuan rumah untuk malam itu), Marsya, Fadzil dan Naira, Abang Dzaky, Athaya dan Alita, Hanifa, Iffah, dan beberapa teman lainnya.
Foto-fotonya bisa dilihat disini.
Subscribe to:
Posts (Atom)