Saturday, February 18, 2006

Irza masuk ICU :(

Irza dirawat di KK Women's and Children's Hospital sejak hari Kamis (16/2) malam lalu. Langsung masuk ICU dari emergency, sebelum hari ini (baru aja tadi siang) dipindahkan ke HD (High Dependancy) ward.

Hari Kamis siang kemarin, Irza pulang sekolah memang agak demam. Tapi demamnya tidak terlalu tinggi, jadi istri saya tidak memberikan obat penurun panas. Tiba-tiba, Irza mendadak kejang, mata mendelik keatas, dan tidak merespon panggilan. Istri saya langsung membawa Irza ke klinik Cheong di dekat rumah, setelah minta bantuan tetangga yang punya mobil untuk mengantarkan ke klinik.

Dokter di klinik memberikan obat untuk mengurangi demam dan kejangnya, kemudian langsung membuat surat pengantar untuk me-refer Irza langsung ke KK Women's and Children's Hospital (KKH). Kita langsung membawa Irza kesana, dan langsung dicek oleh dokter di bagian Children's Emergency di lantai basement 1. Ternyata Irza masih kejang sewaktu obat anti-kejang yang diberikan dokter klinik di-reverse, sehingga dokter di bagian emergency melakukan tindakan untuk menghentikan kejang nya tersebut. Karena kejang berkepanjangan, Irza mengalami kesulitan bernafas sehingga kandungan oksigen di dalam darah kurang, kalah banyak oleh kandungan karbon dioksida yang seharusnya dikeluarkan, sehingga pernafasan Irza terpaksa dibantu oleh ventilator. Darah diambil untuk diperiksa, juga dilakukan X-Ray/rontgen.

Setelah kondisi Irza lebih stabil (setelah tindakan di emergency), Irza kemudian di-admitted ke Children Intensive Care Unit (CICU) di lantai 2, dengan diagnosa sementara kemungkinan injury di otak (brain injury), infeksi/radang otak (brain infection), atau kejang karena demam panjang (pro-longed fever). Malam itu juga, Irza dibawa ke lantai dasar untuk CT Scan di bagian Diagnostic Imaging. Alhamdulillah, malam menjelang pagi, kita dapat berita gembira bahwa hasil CT Scan secara sekilas menunjukkan tidak ada tanda-tanda injury ataupun tumor di otak, walaupun harus menunggu sampai hari besoknya (kemarin, Jum'at 17/2) untuk menerima laporan resmi dari radiologi-nya.

Sampai Jum'at pagi, alhamdulillah kejangnya tidak kambuh lagi. Saya bicara dengan dokternya, kemungkinan tinggal dua: infeksi otak atau kejang karena demam biasa. Pagi-nya, dilakukan tindakan Lumbal Puncture (LP), yaitu mengambil sampel cairan dari sumsum tulang belakang. Antibiotik juga sudah mulai diberikan, jika dugaan infeksi pada otak ternyata benar.

Alhamdulillah Irza sudah mulai siuman hari Jum'at menjelang siang (setelah pingsan terus sejak kejang), walaupun masih kelihatan agak "mabuk" / drowsy, mata sayu dan bicara kurang jelas dan susah dimengerti. Siumannya Irza ini lebih cepat dari dugaan, sehingga sedikit mengurangi kemungkinan radang/infeksi otak, Insya Allah!

Dugaan ini didukung oleh berita baik lainnya yang diterima Jumat sore-nya, preliminary investigation ke hasil LP menunjukkan tidak ada tanda-tanda infeksi pada otak. Walaupun demikian, akan dilakukan kultur/pembiakan di laboratorium untuk memastikan bahwa tidak ada bakteri/virus yang terkandung, untuk memastikan bahwa tidak ada infeksi pada otak, dan hasil akhir ini baru akan keluar dalam waktu 2-3 hari. Juga sudah ada hasil resmi dari radiologi bahwa hasil CT Scan menunjukkan tidak ada luka/injury ataupun tumor pada otak. Alhamdulillah!

Jum'at siang, adik saya Firman (yang kebetulan neurologist) datang dengan ibu saya (yang juga dokter). Ibu saya yang meminta Firman untuk datang ke Singapura untuk mengecek kondisi Irza. Firman menyempatkan diri bertemu langsung dengan Dr. Janil Puthuceary, dokter CICU yang in-charge atas Irza (thank you very much brother!).

Sabtu pagi, kondisi Irza semakin membaik. Bicaranya sudah mulai jelas dan bisa dimengerti, walaupun kelihatan masih "mabuk" dan mata masih sayu. Dokter kemudian memutuskan untuk memindahkan Irza dari CICU ke High Dependancy (HD) ward di lantai 6. Irza sudah bisa makan chicken rice pesanannya (yang dibeli dari kopitiam di lantai 1) dengan lahap, ditambah lagi dengan kue yang dikasih oleh nurse. Maklumlah, tidak pernah makan selama hampir dua hari, jadi ngga kebayang laparnya.

Dokter yang menangani Irza di HD ward mengatakan bahwa mereka hampir bisa me-rule out kemungkinan meningitis, walaupun kepastiannya masih harus menunggu hasil kultur LP yang baru akan keluar besok atau lusa. Juga ada kemungkinan ini adalah gejala awal dari epilepsi, tapi kemungkinannya kecil (1% saja). Kemungkinan terbesar (99%), ini adalah infeksi virus biasa, mengakibatkan demam, yang kemudian mengakibatkan kejang.

Saat ini, Irza masih dirawat di High Dependancy ward 65, bed 13, di lantai 6 Children's Tower KKH. Ada kemungkinan kalau kondisinya semakin membaik, mungkin besok atau lusa sudah akan dipindahkan di ward biasa. Mohon doa dari rekan-rekan semuanya, semoga penyakit Irza tidak serius (bukan radang/infeksi otak dan bukan epilepsi) dan semoga Irza cepat sembuh... mohon doa dari semuanya...

2 comments:

BundaZidan&Syifa said...

cepet sembuh ya Irza.. aduh jadi inget, Zidan dulu juga pernah kejang, dan paniknya kami masih kerasa sampe sekarang.. tabah ya Mel, Ndra.. :)

Anonymous said...

Terima kasih Aunty Inong, :) berkat doa-nya Irza udah sembuh. Kapan-kapan pengen dong sekali-kali ketemu dan main sama Zidan, malu satu sekolah (di PPIS) tapi kok belum pernah ketemuan ya... :)