Pada hari Sabtu, 7 Oktober 2006 yang lalu, saya membawa Inka dan Irza ke Vivo City, sebuah shopping mall baru di Singapura, yang memang baru dibuka (istilah kerennya soft opening) pada hari itu. Mall yang besar dan baru itu terletak pas di sampingnya Harbourfront Centre (dulunya dikenal dengan nama World Trade Centre), dekat ferry terminal dimana ferry-ferry ke Batam berangkat. Mall ini juga terletak pas di samping jalan masuk ke Sentosa, dan juga berlokasi strategis pas diatas stasiun MRT Harbourfront, di jalur North-East Line-nya sistem MRT Singapura.
Saat ini, Vivo City adalah shopping mall terbesar di Singapura, mengalahkan rival Ngee Ann City (Takashimaya) dan Suntec City, yang sebelumnya adalah dua mall terbesar di negara pulau ini. Karena baru dibuka, hanya sekitar 60% dari toko-toko disana buka pada saat ini, dan toko-toko lainnya secara bertahap mulai dibuka hingga nanti pas grand opening Vivo City pada bulan Desember 2006. Beberapa anchor tenant mall ini diantaranya adalah Tangs, Marks and Spencer, Toys R Us dan Giant Hypermarket. Selain itu, juga ada tiga food court besar: Kopitiam, Banquet dan Food Republic, yang sayangnya belum buka pada waktu kita berkunjung kesana pada hari itu.
Mall itu juga dilengkapi dengan sebuah tempat bermain anak-anak yang terbuka (outdoor playground) di lantai dua, dan juga sky park di lantai tiga. Selain itu, juga ada barisan air mancur yang terletak di depan mall (menghadap ke Telok Blangah Road). Inka dan Irza senang sekali bermain air disana. Dari pinggir laut dan dari sky park, kita juga bisa melihat pulau Sentosa dengan Merlion dan Calsberg Sky Tower-nya. Kita juga bisa melihat jembatan ke Sentosa membentang di sebelah kiri, dan kereta gantung (cable car) membentang di sebelah kanan. Tapi Irza justru lebih asyik melihat ferry-ferry yang ada disana, antre untuk masuk ke pelabuhan. Oh iya, kita juga sempat melihat monorel Sentosa Express yang sedang dalam ujicoba perjalanan.
Sayangnya, kabut asap (kiriman dari Sumatera) di Singapura pada saat itu sedang parah-parahnya, dengan level PSI yang naik ke 150 pada hari itu. Padahal, pada hari itu, kita lebih sering berada di tempat terbuka-nya dibandingkan di dalam mall-nya (maklum kita kan ngga suka belanja). Jadinya, Inka pun jatuh sakit keesokan harinya, demam dan batuk-batuk serta tidak masuk sekolah selama tiga hari. Padahal pas hari itu adalah jadwalnya dia ujian lisan (oral test). Dokter pun memvonis bahwa Inka benar-benar sakit karena kabut asap yang menyelimuti Singapura. Walah. Tuh kan, bukan cuma orang Singapura dan Malaysia aja yang menderita karena asap... kita juga.
Petang harinya, kita berjalan ke Harbourfront Centre, yang ternyata terhubung ke Vivo City di lantai dua, untuk berbuka puasa di New York Pizza, pizza favorit anak-anak. Kounter pizza ini terletak di terminal ferry Harbourfront di lantai dua. Setelah makan malam disana, kita pun berjalan kembali ke arah Vivo City dan sempat berfoto-foto lagi di sky park-nya sebelum akhirnya pulang ke rumah.
Foto-foto yang lain dengan resolusi lebih tinggi bisa dilihat disini.
7 comments:
wah..wah...senengnya Bang liat playgroundnya ituh, jd pengen jadi anak kecil lagi deh, hihihi...
btw, tapi Inka uda sehat kan Bang??
wah..mao mao!! hehehe...blm pernah ke vivo! *iyalah ya..wong baru buka LOL*
ajak ponakan ah, january ntar
Emang enak mas jalan jalan itu.. apalagi ama si buah hati ;)
Ngga terlalu lama kayaknya Ty, paling sebulan dua bulan lagi udah lengkap tuh mall. :)
Fa, alhamdulillah Inka udah sehat lagi sekarang. Malah giliran saya yang agak batuk dan sakit tenggorokan nih sekarang, kabut asap mulai menyerang lagi. :(
Devi, kapan mau jalan-jalan ke SG? :)
Dian, kalau mau bawa ponakan kesana ajak-ajak Inka dan Irza juga ya. :) :)
Iya nih Mas Jauhari, apa kabarnya Malang? :) :)
waduh kasian juga Inka sampe sakit gara gara asep ya, btw, cihuy juga itu Vivo City dekat ke Batam ya...perlu dijajal desember ini ;)
Asik, jadi Desember ini mau ke SG, Teh Coni? Oleh-olehnya ya... :) :)
Post a Comment