Pada hari Sabtu, 17 Februari 2006 kemarin, saya membawa Inka dan Irza ke Singapore Zoo, kebun binatang Singapura yang "katanya" paling bagus se-Asia Tenggara. Kita janjian dengan Tante Shinta, Om Wisnu dan Aidan untuk ketemu disana. Sebenarnya Tante Shinta juga janjian untuk ketemu dengan Om Yuwono dan Tante Lenny disana, namun mereka tidak bisa dihubungi karena baterai handphone mereka habis. Jadinya baru ketemuannya setelah keluar dari areal kebun binatang. :)
Kebun binatang ini terletak di daerah Mandai Road, di daerah "hutan" di sebelah utara pulau Singapura, pas di sebelah Upper Seletar Reservoir, danau yang juga berfungsi sebagai catchment area, sehingga daerahnya sangat rimbun dan hijau. Dari arah pusat kota Singapura, Anda bisa naik MRT ke Ang Mo Kio, dari sana disambung bus 138. Kalau dari arah barat Singapura (Jurong dan sekitarnya), Anda bisa naik MRT ke Choa Chu Kang, disambung bus 927. Kalau naik taksi, perjalanan dari pusat kota ke Singapore Zoo akan membutuhkan waktu sekitar setengah jam. Lokasinya bersebelahan dengan Night Safari yang buka malam harinya.
Kebun binatang ini menganut sistem open concept. Binatang-binatang yang ada dalam kebun binatang tersebut tidak dikurung dalam kandang, tapi dibiarkan di alam terbuka. Untuk binatang-binatang yang buas seperti singa, beruang dan lain-lain, ada jurang pemisah untuk mencegah binatang-binatang tersebut menerkam pengunjung.
Biaya tiket masuknya $15 untuk dewasa, dan $7.50 untuk anak-anak. Tiket untuk naik tram yang mengelilingi areal kebun binatang adalah $5 untuk dewasa, dan $2.50 untuk anak. Ada empat tempat perhentian tram, stasiun nomor satu sampai nomor empat. Disarankan untuk menggunakan tram untuk keliling mengingat kompleks kebun binatang yang sangat besar, tetapi jalan kaki tetap diperlukan untuk melakukan eksplorasi ke tempat-tempat show binatang yang tidak terjangkau oleh tram.
Di dekat stasiun tram nomor dua, ada tempat bermain anak-anak yang cukup luas, yang dinamakan Children Play Land. Kompleks playground tersebut terbagi dalam dua bagian: bagian kering dan basah. Supaya anak-anak bisa bermain di kolam air yang basah, disarankan untuk membawa pakaian renang, atau bawa baju ganti. Disana juga terdapat restoran KFC dimana kita bisa makan siang setelah capek keliling kebun binatang. Di dekat restoran tersebut, juga terdapat kolam mandi bola dimana anak-anak bisa mandi bola, gratis.
Di dekat stasiun tram nomor tiga, ada beberapa atraksi animal ride yang pasti anak-anak akan suka: naik kuda poni dan naik gajah. Tiket untuk naik kuda poni adalah $4 per anak untuk satu putaran, sedangkan tiket untuk naik gajah adalah $8 untuk dewasa, dan $4 untuk anak. Atraksi tersebut beroperasi hanya pada jam-jam tertentu: pony ride beroperasi pada jam 11am-12pm dan 2:30pm-3:30pm, sedangkan elephant ride beroperasi pada jam 1pm-2pm dan 4:30pm-5:30pm. Kemarin Inka dan Irza sempat naik kuda poni-nya, tapi tidak sempat naik gajah-nya.
Selain itu, tentu saja kita bisa mengunjungi semua exhibit binatangnya. Setiap exhibit binatang punya jadwal pemberian makan sendiri-sendiri, dimana kita bisa ikut membantu memberi makannya. Sehingga kalau bisa, diusahakan kita bisa mengunjungi setiap exhibit binatang pas jadwal pemberian makanan, yang bisa diatur pas kita sedang merencanakan itinerary.
Mengingat kebun binatang tersebut cukup besar, cukup banyak exhibit binatang yang bisa kita kunjungi. Disarankan untuk menyiapkan waktu satu hari penuh untuk sepenuhnya mengeksplorasi kebun binatang tersebut. Kemarin kita datang sekitar jam 10 pagi, dan baru keluar kebun binatang sekitar jam 5:30 sore. Anak-anak benar-benar enjoy berada disana, really having a great time.
Foto-fotonya bisa dilihat disini.
Monday, February 19, 2007
Monday, February 05, 2007
Naik Kuda di Bandung
Salah satu pengalaman Inka dan Irza yang berkesan sewaktu mudik ke Bandung, kota kelahiran saya, awal Desember tahun lalu, adalah ketika mereka untuk pertama kalinya naik kuda. Ini adalah pengalaman yang tidak bisa mereka dapatkan di Singapura sini. Betul, mereka bisa naik kuda poni di Kebun Binatang Singapura, tapi kuda poni-nya kecil sekali, dan jalurnya pun sangat pendek. Di Bandung, tepatnya di Cisangkuy dan Ganesha, mereka bisa naik kuda "beneran", dan melewati jalan-jalan di Bandung dengan pemandangan yang cukup indah. :)
Diantara kedua tempat wisata berkuda tersebut, saya lebih merekomendasikan Ganesha dibandingkan Cisangkuy. Dengan harga yang sama, lima ribu rupiah (sekitar 84 sen Singapura) sekali putaran, jalur kuda di Ganesha lebih panjang dibandingkan di Cisangkuy.
Jalan Cisangkuy itu terletak di sebelah timur pusat kota Bandung, tidak jauh dari lokasi toko-toko outlet yang berada di seputar Jalan Riau (Martadinata), dan juga tidak terlalu jauh dari Gedung Sate, salah satu gedung bersejarah di Bandung. Jalan Ganesha adalah jalan yang berada di depan kampus utama ITB, tidak jauh dari kebun binatang di Taman Sari, dan tidak jauh dari toko-toko outlet sepanjang Jalan Dago (Juanda).
Ketika Anda memarkir kendaraan Anda, bersiap-siap untuk "dikerubungi" oleh kuda-kuda dengan joki yang menawarkan layanan mereka. Bargaining sangat diperlukan, karena biasanya mereka akan menawarkan harga tinggi, dua atau bahkan tiga kali lipat dari harga biasa yang cuma lima ribu rupiah.
Yang pasti, pengalaman berkuda tersebut sangat berkesan bagi Inka dan Irza. Terbukti hingga sekarang, mereka selalu bertanya ke saya atau ke istri, kapan mereka bisa naik kuda lagi. :) Wah, nanti kalau kita mudik ke Bandung lagi, ya... :)
Foto-fotonya bisa dilihat disini.
[English version]
Diantara kedua tempat wisata berkuda tersebut, saya lebih merekomendasikan Ganesha dibandingkan Cisangkuy. Dengan harga yang sama, lima ribu rupiah (sekitar 84 sen Singapura) sekali putaran, jalur kuda di Ganesha lebih panjang dibandingkan di Cisangkuy.
Jalan Cisangkuy itu terletak di sebelah timur pusat kota Bandung, tidak jauh dari lokasi toko-toko outlet yang berada di seputar Jalan Riau (Martadinata), dan juga tidak terlalu jauh dari Gedung Sate, salah satu gedung bersejarah di Bandung. Jalan Ganesha adalah jalan yang berada di depan kampus utama ITB, tidak jauh dari kebun binatang di Taman Sari, dan tidak jauh dari toko-toko outlet sepanjang Jalan Dago (Juanda).
Ketika Anda memarkir kendaraan Anda, bersiap-siap untuk "dikerubungi" oleh kuda-kuda dengan joki yang menawarkan layanan mereka. Bargaining sangat diperlukan, karena biasanya mereka akan menawarkan harga tinggi, dua atau bahkan tiga kali lipat dari harga biasa yang cuma lima ribu rupiah.
Yang pasti, pengalaman berkuda tersebut sangat berkesan bagi Inka dan Irza. Terbukti hingga sekarang, mereka selalu bertanya ke saya atau ke istri, kapan mereka bisa naik kuda lagi. :) Wah, nanti kalau kita mudik ke Bandung lagi, ya... :)
Foto-fotonya bisa dilihat disini.
[English version]
Subscribe to:
Posts (Atom)