Dengan ambisi menjadikan Kedai Ibu sebagai salah satu saingan terberat restoran Garuda yang baru buka cabang di Singapura, Teh Ellen sedang mencoba kemampuan beliau untuk memasak makanan Padang/Minang (yang asli, tentu saja, bukan nasi padang Melayu ala Singapura). Alhamdulillah, saya dan istri pun turut "kecipratan rejeki" dan diundang sebagai salah satu (eh, apa salah dua, ya?) tester untuk mencoba masakan Padang hasil karya beliau.
Acara tersebut diadakan hari Sabtu kemarin (30 Desember 2006) di tempatnya Niko dan Mirna di Waterina. Tadinya acara makan malamnya akan diadakan di apartemen, tapi ternyata walaupun mendung, alhamdulillah tidak turun hujan, sehingga akhirnya acara diadakan di BBQ pit yang terletak bersebelahan dengan beberapa kolam renang yang ditata dengan apik. Inka dan Irza pun segera mengenakan pakaian renang mereka dan ikut menceburkan diri ke kolam renang, menyusul teman-teman mereka yang sudah berenang seperti Iffah dan Wafa.
Sambil mengawasi anak-anak mereka bermain dan berenang, para orang tua mulai menikmati masakan asli padang buatan Teh Ellen. Saya bold-kan kata asli-nya karena memang benar-benar masakan padang asli, seperti sate padang, ayam bakar, dendeng balado, rendang, gulai nangka, ayam goreng, ayam pop dan segala macam lauk padang lainnya. Memang cukup mengherankan, Teh Ellen yang asli orang Cirebon ini ternyata ahli memasak masakan padang.
Setelah selesai berenang, Inka dan Irza pun bergabung dengan teman-teman lainnya seperti Dandy, Algo dan Aily, serta Izan dan Ika, untuk bermain di playground yang juga terletak tidak jauh dari BBQ pit tempat acara diadakan. Saking asyiknya mereka bermain, sampai anak-anak tetangga lain yang ada disana juga ikutan main, dari mulai kejar-kejaran sampai bermain sepak bola. Bahkan, ada satu anak tetangga yang ngikutin Inka dan Irza sampai ke apartemen Om Niko di lantai atas! Walah, apa ngga dicariin tuh sama orang tuanya? :) :)
Foto-fotonya bisa dilihat disini dan disini (terima kasih kepada Judhi).
Sunday, December 31, 2006
Thursday, December 21, 2006
Restoran Garuda
Restoran Garuda adalah sebuah restoran Indonesia yang menyediakan masakan Padang/Minang yang asli, bukan nasi padang yang banyak dijual di kedai-kedai Melayu Singapura. Berpusat di Medan, restoran tersebut sekarang sudah merambah ke kota-kota besar lainnya di Indonesia (termasuk Jakarta), dan bahkan sudah membuka cabang di Singapura. Mereka mempunyai cabang di Orchard Road, Singapura, di belakang pusat perbelanjaan The Heeren Shops, dan baru saja membuka cabang baru di VivoCity, Harbourfront, di lantai basement two (B2) dekat hypermart Giant.
Berita mengenai pembukaan restoran Garuda tersebut cukup mendapatkan sambutan yang cukup "meriah" dari komunitas Indonesia di Singapura di mailing list Indo-Sing. Harap maklum, di Singapura yang dipenuhi tempat makan Nasi Padang ala Melayu ini, sangat sulit untuk mendapatkan makanan khas Padang/Minang asli yang autentik. Beberapa rekan di komunitas Indo-Sing malah sudah pernah mencoba makan disana. Feedback dari mereka, makanannya lumayan enak dan asli Padang, walaupun harganya cukup mahal karena termasuk dalam kategori restoran kelas menengah di Singapura.
Selama di Singapura, saya belum pernah makan di kedua outlet tersebut. Saya malahan berkesempatan mencoba makan di Restoran Garuda pada waktu saya sedang mudik ke Jakarta bulan lalu. :) Restoran yang saya kunjungi terletak di Jalan Arteri Pondok Indah, di sebelah kiri jalan kalau kita dari arah Pejompongan ke arah Pondok Indah, pas sebelum perempatan lampu merah Kostrad.
Makanannya memang asli Padang, dan saya dan istri pun menikmati semua masakannya seperti gulai otak (hati-hati kolesterol!!), dendeng balado dan ayam bakar. Lumayan lah untuk perut yang biasa dikasih makanan Singapura dan selalu "rindu" masakan asli Indonesia. :) Tapi, untuk ukuran Jakarta, kayaknya makanannya tidak jauh beda dengan restoran-restoran Padang lainnya yang banyak bertaburan disana, seperti Sederhana dan Simpang Raya, padahal harganya lebih mahal. Sebagai contoh, satu potong gulai ayam di Garuda harganya sekitar 11-12 ribu rupiah, dibandingkan dengan di Sederhana yang harganya cuma sekitar 7-8 ribu rupiah.
Selain itu, kebetulan restoran yang saya datangi, walaupun ber-AC, tidak bisa bebas dari problem lalat. Banyak sekali lalat yang bertebaran di dekat meja, dan staff-nya pun tidak berupaya untuk membantu, misalnya dengan menyalakan lilin di atas meja untuk mengusir lalat. Dan, last but not least, istri saya pun kehilangan nafsu makannya setelah ada salah satu lalat yang jatuh dan masuk ke salah satu piring berisi kuah salah satu makanan yang disajikan...
Foto-foto (makanan) -nya bisa dilihat disini.
Berita mengenai pembukaan restoran Garuda tersebut cukup mendapatkan sambutan yang cukup "meriah" dari komunitas Indonesia di Singapura di mailing list Indo-Sing. Harap maklum, di Singapura yang dipenuhi tempat makan Nasi Padang ala Melayu ini, sangat sulit untuk mendapatkan makanan khas Padang/Minang asli yang autentik. Beberapa rekan di komunitas Indo-Sing malah sudah pernah mencoba makan disana. Feedback dari mereka, makanannya lumayan enak dan asli Padang, walaupun harganya cukup mahal karena termasuk dalam kategori restoran kelas menengah di Singapura.
Selama di Singapura, saya belum pernah makan di kedua outlet tersebut. Saya malahan berkesempatan mencoba makan di Restoran Garuda pada waktu saya sedang mudik ke Jakarta bulan lalu. :) Restoran yang saya kunjungi terletak di Jalan Arteri Pondok Indah, di sebelah kiri jalan kalau kita dari arah Pejompongan ke arah Pondok Indah, pas sebelum perempatan lampu merah Kostrad.
Makanannya memang asli Padang, dan saya dan istri pun menikmati semua masakannya seperti gulai otak (hati-hati kolesterol!!), dendeng balado dan ayam bakar. Lumayan lah untuk perut yang biasa dikasih makanan Singapura dan selalu "rindu" masakan asli Indonesia. :) Tapi, untuk ukuran Jakarta, kayaknya makanannya tidak jauh beda dengan restoran-restoran Padang lainnya yang banyak bertaburan disana, seperti Sederhana dan Simpang Raya, padahal harganya lebih mahal. Sebagai contoh, satu potong gulai ayam di Garuda harganya sekitar 11-12 ribu rupiah, dibandingkan dengan di Sederhana yang harganya cuma sekitar 7-8 ribu rupiah.
Selain itu, kebetulan restoran yang saya datangi, walaupun ber-AC, tidak bisa bebas dari problem lalat. Banyak sekali lalat yang bertebaran di dekat meja, dan staff-nya pun tidak berupaya untuk membantu, misalnya dengan menyalakan lilin di atas meja untuk mengusir lalat. Dan, last but not least, istri saya pun kehilangan nafsu makannya setelah ada salah satu lalat yang jatuh dan masuk ke salah satu piring berisi kuah salah satu makanan yang disajikan...
Foto-foto (makanan) -nya bisa dilihat disini.
Wednesday, December 13, 2006
Senayan City
Pada waktu kita mudik ke Jakarta kemarin, kita berkesempatan untuk mengunjungi Senayan City, sebuah pusat perbelanjaan baru di seputaran Senayan, tidak jauh dari Plaza Senayan. Saya pertama kali mengetahui tentang keberadaan pusat perbelanjaan baru ini setelah membaca salah satu postingannya Devi, salah seorang teman blogger saya di Jakarta. Tadinya saya pikir Senayan City ini adalah gedung baru yang terletak di pinggir Jalan Sudirman dekat Hotel Atlet Century Park itu, eh ternyata bukan. Itu malah mall baru yang lain lagi! Halah, memangnya harus ada berapa mall sih di sekitar situ, apa ngga kebanyakan? :)
Pusat perbelanjaan Senayan City itu ternyata terletak di seberangnya Plaza Senayan di Jalan Asia Afrika, dekat kampus Universitas Prof. Dr. Moestopo. Kalau tidak salah, dulunya disitu adalah taman bermain yang cukup rindang, sayang banget yah kok taman hijau tersebut malah dihilangkan dan diganti pusat perbelanjaan. Shopping mall ini benar-benar mewah, dengan banyak toko yang menjual barang-barang yang kita pun tidak sanggup beli. Salah satu keunikan mall ini adalah sebuah sepatu merah raksasa yang di-disain "menyangga" eskalator panjang dari lantai satu ke lantai tiga. Hmm.. apa hubungannya ama Sepatumerah partner-nya Dodol Surodol, ya? Jangan-jangan Okke itu disainer-nya? :) :)
Di lantai basement (atau lantai lower ground floor?) ada toko donat Krispy Kreme dengan salah satu petugasnya yang membagikan donat gratis! Wah, lumayaaaan... :) Krispy Kreme ini benar-benar menjadi saingan beratnya J.Co Donuts, yang tokonya juga di lantai yang sama, bahkan seberang-seberangan! :) Sayang yah, baik Krispy Kreme maupun J.Co ngga ada cabang di Singapura sini... :(
Untuk anak-anak, Timezone tetap menjadi tempat favorit mereka. Di Senayan City, Timezone terletak di lantai lima, satu lantai dengan food court. Food court-nya juga bagus, dengan suasana yang asyik. Inka dan Irza suka banget dengan pizza dari Trattoria Pizza, salah satu kedai di food court itu, karena pizza-nya tipis dan crispy, mirip pizza-nya New York Pizza yang mereka suka makan di Harbourfront Centre, Singapura.
Foto-fotonya bisa dilihat disini.
[English version]
Pusat perbelanjaan Senayan City itu ternyata terletak di seberangnya Plaza Senayan di Jalan Asia Afrika, dekat kampus Universitas Prof. Dr. Moestopo. Kalau tidak salah, dulunya disitu adalah taman bermain yang cukup rindang, sayang banget yah kok taman hijau tersebut malah dihilangkan dan diganti pusat perbelanjaan. Shopping mall ini benar-benar mewah, dengan banyak toko yang menjual barang-barang yang kita pun tidak sanggup beli. Salah satu keunikan mall ini adalah sebuah sepatu merah raksasa yang di-disain "menyangga" eskalator panjang dari lantai satu ke lantai tiga. Hmm.. apa hubungannya ama Sepatumerah partner-nya Dodol Surodol, ya? Jangan-jangan Okke itu disainer-nya? :) :)
Di lantai basement (atau lantai lower ground floor?) ada toko donat Krispy Kreme dengan salah satu petugasnya yang membagikan donat gratis! Wah, lumayaaaan... :) Krispy Kreme ini benar-benar menjadi saingan beratnya J.Co Donuts, yang tokonya juga di lantai yang sama, bahkan seberang-seberangan! :) Sayang yah, baik Krispy Kreme maupun J.Co ngga ada cabang di Singapura sini... :(
Untuk anak-anak, Timezone tetap menjadi tempat favorit mereka. Di Senayan City, Timezone terletak di lantai lima, satu lantai dengan food court. Food court-nya juga bagus, dengan suasana yang asyik. Inka dan Irza suka banget dengan pizza dari Trattoria Pizza, salah satu kedai di food court itu, karena pizza-nya tipis dan crispy, mirip pizza-nya New York Pizza yang mereka suka makan di Harbourfront Centre, Singapura.
Foto-fotonya bisa dilihat disini.
[English version]
Monday, December 11, 2006
Ulang Tahun Inka
Hari ini, 11 Desember 2006, adalah hari ulang tahun Inka yang ketujuh. Rencananya, Inka akan merayakan ulang tahunnya di rumah orang tua saya di Cinere sore ke malam nanti, bersama keluarga besar disana. Duh, sayangnya saya sudah berada di Singapura lagi sekarang jadi tidak bisa ikut menghadiri acara ulang tahunnya. Jadi sedih juga nih. Walaupun demikian, tadi pagi saya sudah menelepon Inka di Jakarta untuk mengucapkan selamat ulang tahun.
Jadi ingat acara ulang tahun Inka yang keenam tahun lalu, acaranya diadakan di McDonalds King Albert Park di dekat rumah. Waktu itu kita mengundang teman-teman Inka di sekolahnya yang dulu (Modern Montessori International), termasuk Gail, teman terdekatnya Inka di sekolahnya pada waktu itu. Selain itu, kita juga mengundang beberapa teman Inka, yang beberapa diantaranya baru kenal pada waktu itu. Diantaranya yang datang pada waktu itu adalah adalah Marsya dan Fadzil, Aidan, Hanan dan Haifa, Fira dan Adam, Qurratayun dan Qiratullah, Rifa, Nigel dan Ernest, dan beberapa teman lainnya. Tanpa terasa, setahun sudah waktu berjalan sejak saat itu hingga sekarang. Foto-fotonya pada waktu itu bisa dilihat disini.
Insya Allah, nanti kalau istri dan anak-anak sudah pulang ke Singapura, foto-foto ulang tahun Inka hari ini akan saya upload juga. Hingga saat ini, saya masih belum sempat meng-upload semua foto-foto selama saya dan keluarga mudik kemarin, akhir minggu kemarin baru sempat upload sebagian aja ke situs Multiply saya. Nanti kalau sempat akan saya upload semuanya disana.
Duh, jadi ngga sabar pengen cepet ketemu istri dan anak-anak... *sabaaaar.... tinggal tiga hari lagi...* :)
Singapura, 11 Desember 2006
*yang lagi kesepian dan kangen berat sama istri dan anak2* :) :)
Jadi ingat acara ulang tahun Inka yang keenam tahun lalu, acaranya diadakan di McDonalds King Albert Park di dekat rumah. Waktu itu kita mengundang teman-teman Inka di sekolahnya yang dulu (Modern Montessori International), termasuk Gail, teman terdekatnya Inka di sekolahnya pada waktu itu. Selain itu, kita juga mengundang beberapa teman Inka, yang beberapa diantaranya baru kenal pada waktu itu. Diantaranya yang datang pada waktu itu adalah adalah Marsya dan Fadzil, Aidan, Hanan dan Haifa, Fira dan Adam, Qurratayun dan Qiratullah, Rifa, Nigel dan Ernest, dan beberapa teman lainnya. Tanpa terasa, setahun sudah waktu berjalan sejak saat itu hingga sekarang. Foto-fotonya pada waktu itu bisa dilihat disini.
Insya Allah, nanti kalau istri dan anak-anak sudah pulang ke Singapura, foto-foto ulang tahun Inka hari ini akan saya upload juga. Hingga saat ini, saya masih belum sempat meng-upload semua foto-foto selama saya dan keluarga mudik kemarin, akhir minggu kemarin baru sempat upload sebagian aja ke situs Multiply saya. Nanti kalau sempat akan saya upload semuanya disana.
Duh, jadi ngga sabar pengen cepet ketemu istri dan anak-anak... *sabaaaar.... tinggal tiga hari lagi...* :)
Singapura, 11 Desember 2006
*yang lagi kesepian dan kangen berat sama istri dan anak2* :) :)
Subscribe to:
Posts (Atom)